Kategori: News

Terjerat Kasus Korupsi Pengadaan Komputer, Pemkot Madiun Mau Beli Laptop Lagi

Madiunpos.com, MADIUN -- Pemkot Madiun akan mengadakan pembelian laptop bagi siswa senilai Rp40 miliar pada tahun 2020. Berdasarkan pengalaman, proyek ini berpotensi bermasalah.
Seperti diketahui, proyek pengadaan komputer untuk SD dan SMP di Kota Madiun pada tahun anggaran 2016-2017 berujung kasus hukum. Polisi mengendus adanya kongkalikong pada proyek yang menelan anggaran Rp27 miliar tersebut.
Kasus ini sudah diselidiki polisi sejak Maret 2018. Tim Satreskrim polres bahkan telah menaikkan status kasusnya ke penyidikan.

Terkait soal itu, Wali Kota Madiun, Maidi, menyampaikan permasalahan hukum yang terjadi harus dihadapi dan diselesaikan. Meski ada masalah, Maidi meminta program kemajuan kota tetap dilanjutkan.

"Perkembangan harus kita pahami, kalau kerjanya di kota pola pikir di kota. Kota ini sudah smart city. Kalau ada masalah, jangan lari dari masalah. Masalah kita harus diselesaikan," kata dia dalam sosialisai bantuan sarana pendidikan bagi siswa dalam rangka mendukung terwujudnya Panca Karya Madiun Kota Pintar di Hotel Aston Madiun, Rabu (11/9/2019).

Maidi menuturkan lelang pengadaan laptop akan dilakukan secara terbuka. "Pemerintah akan menyediakan anggaran sekitar Rp40 miliar untuk pengadaan ini. Ini nanti realisasinya 2020," kata Maidi.

Untuk pengadaan tahap pertama ini memang yang lebih diutamakan yaitu pelajar yang akan melaksanakan ujian, pelajar kelas VI untuk tingkat SD dan IX untuk tingkat SMP. Namun, untuk tahap berikutnya akan dilakukan pengadaan bagi pelajar untuk kelas lain. Hal ini supaya seluruh pelajar bisa menikmati fasilitas belajar.

Kasatreskrim Polres Madiun Kota, AKP Suharyono, mengatakan timnya masih menyidik kasus pengadaan komputer tahun anggaran 2016-2017. Sampai saat ini sudah ada 56 saksi yang diperiksa.

"Saksi yang diperiksa ada yang dari Dinas Pendidikan, guru, dan unsur lainnya," katanya, Rabu.

Sampai saat ini, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus korupsi tersebut. Polisi masih perlu memeriksa sejumlah saksi lainnya dalam kasus ini.

Setelah pemeriksaan saksi selesai, polisi baru akan meminta bantuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menghitung kerugian negara dalam pengadaan itu.

"Belum selesai pemeriksaan saksinya. Nanti setelah selesai pemeriksaan saksi, baru kita ajukan ke BPKP. Tapi itu juga lama," ujarnya. 

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

2 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

3 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

1 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.