Petugas mengenakan baju pelindung di sebuah pasar seafood yang telah ditutup di Wuhan, Hubei, China, Jumat (10/1/2020). Pasar seafoof diduga terkait penyebaran virus corona (coronavirus). (Reuters-Stringer)
Madiunpos.com, SURABAYA – Merebaknya isu virus corona berdampak buruk pada industri pariwisata di sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia. Agar tidak semakin terpuruk, Asosiasi Biro Perjalanan dan Tur Indonesia (Asita) Jatim meminta pemerintah memberikan perlindungan terhadap semua wisatawan asing termasuk dari Tiongkok terkait isu virus corona.
Seperti diketahui, virus ini diyakini berasal dari Wuhan, Tiongkok.
Mengutip bisnis.com, Ketua Dewan Tata Krama Asita Jatim, Nanik Sutaningtyas, mengatakan wisatawan mancanegara sangat berperan terhadap industri pariwisata Tanah Air. Untuk itu, kehadiran mereka selayaknya dilindungi dan tidak diperlakukan secara berlebihan.
“Masyarakat jangan anarkis, kita harus menghargai wisatawan karena mereka yang mendatangkan devisa. Saya dengar ada masyarakat yang memperlakukan wisatawan Tiongkok berlebihan di Sumatera Barat sampai tidak boleh keluar dari hotel, jika itu dibiarkan akan menjadi bumerang juga bagi industri pariwisata,” jelasnya, Senin (27/1/2020).
Dia mengatakan berita virus corona sebenarnya juga akan berdampak pada kunjungan pariwisata. Bukan hanya di Jatim, tetapi juga seluruh Indonesia. Nanik mengkhawatirkan isu tersebut membuat wisatawan takut datang ke Indonesia, dan sebaliknya masyarakat juga takut jika ada
penyebaran virus.
“Isu tersebut sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan baik di dalam maupun luar negeri. Pada dasarnya, travel juga tidak ingin melakukan perjalanan jika kondisi itu dianggap berbahaya, karena travel juga ingin melindungi customer-nya dengan aman,” ujarnya.
Menurutnya, negara Tiongkok sangat luas, bahkan letak Kota Wuhan jauh dari kota-kota lainnya seperti Hainan. Namun sayangnya, masyarakat menganggap bahwa semua yang datang dari Tiongkok berbahaya lantaran ketidakpahaman mengenai virus serta letak geograrfis Tingkok.
“Tidak ada satupun orang ingin terjangkit virus tersebut, ditambah berita yang macam-macam akhirnya orang takut bepergian ke mana saja. Di bandara, di public service pun juga takut. Ini bisa membuat dunia pariwisata terpuruk,” imbuh Nanik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, tingkat kunjungan wisman ke Jatim melalui Bandara Internasional Juanda pada periode
Januari- November 2019 mencapai 227.659 kunjungan. Jumlah itu turun 22,54% dibandingkan periode sama 2018 yang mencapai 293.920 kunjungan.
Dari data tersebut, Tiongkok merupakan negara ketiga terbesar setelah Malaysia dan Singapura yang berkunjung ke Jatim. Tercatat pada periode Januari – November 2019, wisman Tiongkok mencapai 22.019 orang. Jumlah ini naik 77,63% dibandingkan Januari – November 2018 yang hanya 12.369 orang.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.