Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. (Deny Prastyo/Faiq Azmi/detikcom)
Madiunpos.com, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku pernah diajak untuk menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dari ketua umum Partai Demokrat lewat kongres luar biasa (KLB). Namun Gatot menolak karena teringat jasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Gatot menyinggung soal dia yang sempat digadang-gadang akan menjadi ketum Demokrat. Gatot kemudian bercerita soal isi ajakan kepadanya untuk menggulingkan AHY.
"Banyak yang bertanya kepada saya, bapak juga digadang-gadang menjadi Ketum Demokrat. Ya saya bilang siapa sih nggak mau, partai dengan 8%, besar, pernah ngangkut kepada Presiden. Ada juga yang datang kepada saya. Datang, 'Wah menarik juga, gimana prosesnya?' 'Begini Pak nanti kita bikin KLB', 'KLB terus gimana?' 'Nanti dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu, mosi tidak percaya, AHY turun'. 'AHY turun baru pemilihan, bapak pasti deh nanti begini-begini'. 'Oh begitu ya?'" kata Gatot kepada detikcom, Senin (8/3/2021).
Ucap Janji Setia ke AHY, DPD Partai Demokrat se Indonesia Tolak KLB
Menanggapi tawaran itu, Gatot mengungkit jabatan yang pernah diamanahkan SBY kepadanya. Saat itu, SBY memintanya menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
"Saya bilang, 'Menurunkan AHY? Gini lo, saya bisa naik bintang satu, bintang dua, taruhlah itu biasalah, tapi begitu saya bintang tiga itu presiden pasti tahu. Kemudian jabatan Pangkostrad pasti presiden tahu, apalagi presidennya tentara waktu itu Pak SBY, tidak sembarangan, bahkan saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana, 'Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'. Saya bilang 'Terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan'. 'Laksanakan tugas dengan profesional, cintai prajuritmu dan keluargamu dengan segenap hari dan pikiranmu'. Itu aja selamat, beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan yang lainnya lagi," jelas dia.
Gatot mengatakan dia diberi jabatan oleh dua presiden. Presiden ke-6 RI, SBY dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gatot menyebut tidak mau menerkam orang yang pernah memberikan kepercayaan kepadanya.
Pantura Kota Pasuruan Kembali Terendam, Arus Lalu Lintas Terganggu
"Maksud saya begini, apakah iya saya dibesarkan oleh dua presiden, satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu lagi Pak Jokowi. Terus saya membalasnya dengan mencongkel anaknya? Ini kan ya sekarang ya lagi viral, puma menerkam orang utan, begitu anaknya nggak jadi dimakan, anaknya diangkat sama dia dibawa sama dia, diamankan, binatang itu," kata dia.
"Lalu nilai-nilai apa yang akan saya berikan pada anak saya? Waduh itu anak nggak beradab tuh, waduh itu nggak beradab tuh, udah jadikan KSAD sama ini, anaknya menjabat digantiin karena dia ambisi untuk yang lebih besar lagi," kata dia.
Gatot Nurmantyo tidak menjelaskan lebih jauh soal siapa pihak yang mengajaknya untuk menggulingkan AHY. Dia memilih menolak tawaran KLB Demokrat karena moral dan etika.
Intensitas Hujan Masih Tinggi, 3 Kabupaten di Jatim Ini Rawan Banjir
"Saya bilang saya terima kasih, tetapi moral etika saya tidak bisa menerima dengan cara seperti itu. Akhirnya, 'Pak kan...' Udah-lah, nggak usah dibaca lagi saya bilang," jelasnya.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.