Kategori: Kisah Unik

Ternyata Ini Dampak Kecanduan Film Porno

Madiunpos.com, SOLO -- Sudah banyak catatan ilmiah yang menunjukkan bahayanya terlalu banyak nonton film porno. Selain bisa mengurangi produktivitas, kecanduan nonton film bokep juga bisa memengaruhi kesehatan. Nah lho..

Seperti dilansir jeda.id, kebanyakan nonton film porno secara perlahan akan mereduksi kerja otak dan lebih jauh menyebabkan kerusakan otak bagian Pre Frontal Korteks (PFC).

Mengutip laman RSUD Sardjito, Kamis (6/2/2020), seperti halnya narkoba, kecanduan pornografi juga mengakibatkan kerusakan otak yang cukup serius. Pornografi bukan hanya merusak otak dewasa, tetapi juga otak anak.

Kerusakan otak tersebut sama dengan kerusakan otak pada orang yang mengalami kecelakaan mobil dengan kecepatan sangat tinggi karena yang diserang adalah PFC.

Ekstrem, Pemuda Madiun Hidup Bersama dengan King Cobra Seberat 13 Kg

Bagi manusia bagian otak ini merupakan salah satu bagian yang paling penting karena bagian otak ini hanya dimiliki oleh manusia sehingga manusia memiliki etika bila dibandingkan binatang.

Bagian otak ini berfungsi untuk menata emosi, memusatkan konsentrasi, memahami dan membedakan benar dan salah, mengendalikan diri, berfikir kritis, berfikir dan berencana masa depan, membentuk kepribadian, dan berperilaku sosial.

Bagian Otak yang Rusak Akibat Keseringan Nonton Bokep

Dilansir Daily Mail, sebuah studi yang dipublikasikan JAMA Psychiatry pada 2014 menemukan orang-orang yang sering menonton film porno akan memiliki respons yang lamban terhadap stimulasi seksual di kehidupan nyata.

Peneliti asal Jerman juga mengungkapkan bahwa otak akan membutuhkan dopamin yang lebih banyak agar bisa merasakan rasa yang sama, ketika beraktivitas maupun saat berhubungan seks secara nyata.

Buaya Misterius di Sungai Brantas Belum Tertangkap, Rumor Mistis Menyeruak

Karena kebutuhan tersebut, maka orang yang suka nonton film porno akan terus menonton film porno demi memenuhi kebutuhan otak akan dopamin.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Psychology Today, membeludaknya kebutuhan dopamin berarti penonton film porno mulai memerlukan pengalaman yang lebih ekstrem untuk bisa terangsang secara seksual.

Sayangnya, pecandu film porno akan lebih mudah terangsang melalui gambar ataupun film, lalu akan sulit terangsang pada pasangannya saat akan berhubungan seksual, sehingga ia akan kesulitan saat berada di atas ranjang bersama pasangan.

Douglas Weiss, Ph.D., psikolog dari Heart to Heart Counseling Center, Colorado, mengatakan kepada Covenant Eyes, cara pertama untuk berhenti dari kecanduan film porno adalah menegaskan pikiran untuk berhenti dengan mengatakan, “Saya ingin berhenti nonton film porno”.

Anda pasti lelah karena kecanduan film porno, dan rasa lelah itu harus memotivasi Anda untuk berhenti. Jika Anda tidak berkomitmen dengan sungguh-sungguh, kata Douglas, Anda hanya akan berhenti sementara waktu dan kemudian Anda akan menontonnya lagi. Jadi, Anda harus memiliki kemauan untuk berhenti.

Selanjutnya, Anda harus jujur dan terbuka akan masalah Anda ini kepada orang lain. Douglas mengatakan, setidaknya satu orang terdekat harus tahu kebenaran tentang kecanduan pornografi Anda. Ini supaya mereka bisa membantu dan mendukung Anda dalam proses menghentikan kecanduan ini.

Penting pula untuk memahami apa yang mendorong Anda kecanduan pornografi. Apa pemicunya? Apakah karena stres, merasa kesepian, atau karena terpapar lingkungan?

Cobalah yang terbaik untuk memperhatikan pola dalam perilaku Anda. Ketika Anda memerhatikan polanya, maka Anda akan lebih mampu menjaga diri sendiri selama saat-saat yang menegangkan itu.

Blokir Porno
Cara selanjutnya adalah Anda harus memblokir semua akses yang bisa membuat Anda menonton film porno. Anda bisa menggunakan porn-blocker di browser internet. Jika Anda menerima email yang berbau pornografi, Anda bisa memblokirnya. Intinya segala hal berbau pornografi, sekecil apa pun, harus diblokir atau dicegat.

Membuang atau menghapus koleksi konten porno mutlak dilakukan. Anda harus percaya ketika sudah berniat untuk berhenti kecanduan pornografi, hal-hal itu sudah tak lagi penting buat Anda. Camkan pada diri Anda bahwa koleksi lama Anda adalah penyakit yang perlahan terus menggerogoti.

Setelah mencoba berhenti perhatikan rumus psikologi watak. Ada mitos umum yang menyebut jika Anda melakukan suatu hal berkesinambungan dalam 60 hari, maka itu akan menjadi watak Anda.

Cobalah berhenti menonton konten pornografi selama 60 hari dan rasakan sendiri hal itu akan menjadi kebiasaan baru Anda. Jika gagal sebelum 60 hari, cobalah lagi dan lagi hingga Anda tepat melakukannya selama 60 hari.

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Torehkan Sejarah, Tim Pegadaian Raih Juara Dunia PMO Global Awards 2025 di Amerika Serikat

Madiunpos.com, PHOENIX – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi monumental di kancah internasional. Kali ini Pegadaian… Read More

19 jam ago

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

5 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

1 minggu ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

1 bulan ago

This website uses cookies.