Polisi menunjukkan bukti petasan yang berisi ancaman yang dilemparkan ke rumah pribadi Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno. (detik.com)
Madiunpos.com, KEDIRI -- Suami Bupati Kediri, Haryanti, yakni Sutrisno, menduga ada motif politis di balik aksi teror yang menimpa istirnya. Ia dan istrinya menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum.
Dugaan teror berbau politis ini sangat mungkin mengingat Kediri akan melaksanakan Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020 mendatang.
“Selama 20 tahun masyarakat Kediri nyaman (dengan pilkada). Baru kali ini disertai kejadian aneh,” kata Sutrisno yang pernah menjabat Bupati Kediri selama dua periode, Minggu (16/8/2020).
Dia mengaku, rumahnya dilempari petasan atau kembang api pada Minggu (16/7/2020) pukul 03.00 WIB. Ledakan terdengar hingga 10 kali. Saat kejadian, dia mengaku bersama istri tengah menunaikan salat malam. Awalnya mereka mengira letusan berasal dari ban kendaraan.
Bupati Kediri Diteror, Rumah Dilempari Petasan
Saat diperiksa, dia terkejut lantaran ledakan berasal dari petasan yang mengarah ke garasi rumah. Saat mengecek rekaman kamera CCTV, terlihat dua pelaku melemparkan petasan.
Di lokasi kejadian juga ditemukan gulungan kertas karton yang berisi ancaman dari sebuah organisasi agama. Hal tersebut membuat Sutrisno bingung. Dia mengaku memiliki kedekatan dengan organisasi itu. “Saya berhubungan baik dengan semua warga organisasi itu, semua kenal saya,” katanya tanpa menyebut nama organisasi yang dimaksud.
Kasus ini kini masih dalam penanganan Polres Kediri. Selain memeriksa beberapa rekaman CCTV, petugas juga meminta keterangan sejumlah saksi.
Sebelumnya dibertiakan rumah pribadi Bupati Haryanti Sutrisno diteror ledakan oleh orang tak dikenal. Ada dua pelaku yang terekam kamera CCTV melemparkan petasan ke garasi yang dipenuhi sejumlah mobil pada Minggu dini hari WIB.
Pada petasan sepanjang kurang lebih 80 cm yang ditemukan di lokasi, terdapat tulisan berisi ancaman agar bupati dan keluarga meninggalkan Kediri. Jika tidak maka mereka akan dibakar.
Sementara itu, Polres Kediri telah memeriksa lima saksi dan sejumlah rekaman pengawas (CCTV). Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Gilang Akbar, menjelaskan dari lima saksi, tiga di antaranya anggota Satpol PP Kabupaten Kediri dan dua orang pengamanan internal kediaman Bupati Kediri.
"Seusai melakukan olah TKP tadi pagi, kami langsung memintai keterangan dari sejumlah orang. Selain itu sejumlah rekaman kamera pengawas dari beberapa kantor di sekitar TKP juga sedang diperiksa dan dianalisis oleh anggota untuk selanjutnya dibawa ke Labfor Polda Jatim," jelas Gilang. Minggu, mengutip detik.com.
Artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul "Teror Petasan dan Ancaman terhadap Bupati Kediri Sekeluarga Diduga Bermuatan Politis".
Madiunpos.com, BOYOLALI -- Bea cukai Solo musnahkan 12,4 juta batang rokok ilegal yang secara seremonial… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menunjukkan komitmen seriusnya dalam mendukung Employee Well-being dan mengapresiasi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian menegaskan keseriusannya dalam memberantas praktik fraud di seluruh lini bisnis. Komitmen anti fraud… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian raih pencapaian monumental dalam transformasi digitalnya. Super Apps, Tring! by… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian meluncurkan apps terbarunya, Tring!. Dirancang dengan fokus pada kecepatan dan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Di tengah pencapaian kinerja yang berkilau, PT Pegadaian mendapat apresiasi sebagai perusahaan… Read More
This website uses cookies.