Kategori: News

Tiap Tahun, Seribuan Warga Ngawi Berangkat ke Luar Negeri sebagai TKI

Warga TKI masih banyak yang berminat menjadi TKI ke luar negeri.

Madiunpos.com, NGAWI - Sebanyak 919 orang asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tahun lalu telah mengajukan rekomendasi mencari paspor untuk bekerja keluar negeri menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI).

"Jumlah warga Ngawi yang ingin menjadi TKI masih cukup banyak. Tiap tahun jumlahnya mencapai 1.000 orang lebih," ujar Kasi Penempatan dan Perluasan Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Ngawi, Sadya Miarsih, kepada wartawan, Rabu (4/1/2017).

Dinsosnakertrans mencatat jumlah TKI asal Ngawi selama tahun 2013 mencapai 1.123 orang, tahun 2104 mencapai 1.131 orang, dan tahun 2015 sebanyak 969 orang.

Menurut Sadya Miarsih, masih banyaknya warga yang memilih bekerja keluar negeri tersebut dipengaruhi keinginan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan bekerja di negeri sendiri. Pemicu lain yakni minimnya lapangan pekerjaan yang memadai di Tanah Air.

Meski tercatat cukup banyak warga mengajukan izin menjadi TKI, ada juga sebagian dari para TKI tersebut memutuskan untuk kembali ke Tanah Air. "Jumlahnya mencapai 51 TKI dalam empat tahun terakhir yang memutuskan pulang ke Tanah Air setelah bekerja sebagai TKI," kata dia.

Ia menyebut alasannya karena tidak cocok dengan majikan, tidak cocok dengan iklim atau cuaca di negara tujuan bekerja, dan lain-lain. "Dari 51 TKI yang memutuskan pulang, tercatat 11 orang di antaranya terjadi selama tahun 2013, 28 orang selama tahun 2014, dan sisanya selama tahun 2015 dan 2016," kata dia.

Pihaknya terus mengimbau kepada warga Ngawi yang ingin menjadi TKI agar mengurus keberangkatannya sesuai prosedur. Hal itu sangat peting jika sewaktu-waktu terjadi risiko saat bekerja di luar negeri.

Sesuai data, selama tahun 2016 terdapat dua TKI asal Ngawi yang meninggal dunia dan bermasalah karena merupakan TKI ilegal. Yakni TKI Indah Sumarsih, asal Desa Gentong, Kecamatan Paron yang meninggal dunia di Malaysia pada Juli lalu. Yang terbaru adalah kasus Iswahyuni, TKI asal Desa Randusongo, Kecamatan Gerih yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas di Taiwan.

"Meski TKI ilegal, kami tetap membantu proses pemulangan jenazahnya ke kampung halaman. Pertimbangannya adalah sebagai warga Ngawi. Untuk hak-haknya, karena ilegal maka tidak bisa diberikan," kata dia.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

14 jam ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

7 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.