Kategori: News

KISAH TRAGIS : Tim Pencari TKI Ponorogo di Taiwan Datangkan Paranormal

Kisah tragis, tim pencari TKI asal Ponorogo yang menjadi korban bencana badai Megi di Taiwan juga memanfaatkan tenaga paranormal.

Madiunpos.com, PONOROGO — Hampir dua pekan, dua tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Ponorogo dan Madiun, yaitu Hadi Baskoro dan Basori, yang menjadi korban badai Megi di Taiwan, belum ditemukan.

Berbagai upaya pencarian telah dilakukan kepolisian dan perusahaan setempat, salah satunya mendatangkan paranormal untuk mendeteksi keberadaan dua TKI itu.

Dua TKI yang menjadi korban dalam badai Megi yaitu Hadi Baskoro, 48, warga RT 001/RW 001, Desa Semanding, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, dan Basori, 37, warga RT 050/RW 005, Desa Pucanganom, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.

Pengacara PPTKIS Pamor Sapta Dharma, Supriarno, mengatakan kedua TKI yang menjadi korban badai Megi berangkat melalui PPTKIS Pamor Sapta Dharma. Saat ini, perusahaan bersama Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) di Teipei terus berusaha mencari kedua TKI itu.

Kepolisian Yilan menyusuri sungai dan mencari di terowongan tempat kedua TKI itu mengungsi saat badai Megi. Selain itu, PPTKIS juga mendatangkan paranormal untuk mencari tahu keberadaan mereka.

Paranormal tersebut melakukan berbagai ritual pencarian korban. “Saya pikir di mana-mana ada ya penggunaan tenaga paranormal ini. Pokoknya segala upaya dilakukan. Tetapi, sejauh ini kedua korban belum ditemukan,” ujar dia kepada wartawan di rumah istri Hadi Baskoro, Senin (10/10/2016).

Supriarno mengatakan PPKTIS telah menyiapkan uang tali asih yang akan diberikan kepada keluarga korban. Namun, dia tak menyebut nilainya.

“Akan kami berikan bantuan tali asih. Ini menjadi salah satu tanggung jawab kami yang menjadi penyalur TKI ke luar negeri,” ujar dia.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Ponorogo, Sumani, mengatakan jika korban ditemukan tidak bernyawa, keluarga korban akan mendapatkan asuransi dan gaji yang belum dibayarkan. Selain itu, Pemkab Ponorogo juga akan memberikan bantuan sosial bagi keluarga korban.

Dalam surat yang diberikan KDEI di Teipei ke Dinsosnakertrans Ponorogo disebutkan perusahaan dan agensi harus segera mengurus segala sesuatu yang menjadi hak kedua TKI itu. Proses pencairan asuransi bisa mencapai tujuh tahun.

KDEI juga akan berkoordinasi dengan Ministry of Labor (MoL) supaya kejaksaan segera mengeluarkan surat kematian kedua TKI tersebut karena musibah yang dialami kedua TKI itu adalah kejadian luar biasa.

Suharsih

Dipublikasikan oleh
Suharsih

Berita Terkini

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

3 hari ago

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

5 hari ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

6 hari ago

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

2 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.