Pengendara yang masuk ke jalan tol Ngawi-Kertosono akan dikenai tarif Rp1.300/km atau total Rp63.700 sekali masuk.
Madiunpos.com, MADIUN -- Tol Solo-Kertosono ruas Ngawi-Kertosono ditargetkan sudah beroperasi awal Februari 2018. Tarif yang harus dibayarkan pengguna jalan tol tersebut yaitu Rp1.300/km atau total Rp63.700 sekali masuk mulai dari Ngawi sampai gerbang keluar Kertosono atau sebaliknya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochammad Basoeki Hadimoeljono, mengatakan setiap pengendara yang masuk ke jalan tol Ngawi-Kertosono akan dikenai tarif Rp1.300 per satu kilometer. Jika dikalikan panjang jalan tol tersebut sekitar 49 km, pengendara dari ujung Ngawi sampai Kertosono atau sebaliknya dikenai tarif Rp63.700.
"Akhir bulan ini selesai fisiknya. Ngawi-Kertosono sepanjang 49 Km sudah siap," kata dia saat meninjau pembangunan jalan tol Ngawi-Kertosono di Gerbang Tol Madiun, Dumpil, Balerejo, Kabupaten Madiun, Sabtu (7/1/2018). (Baca:Â Ruas Ngawi-Kertosono Hampir Rampung, Februari Dipastikan Beroperasi)
Di jalan tol tersebut, nantinya dibangun rest area yang cukup luas untuk menampung usaha kecil menengah di wilayah Madiun. Hal ini supaya masyarakat juga merasakan dampak pembangunan jalan tol.
Mengenai peristiwa girder box beberapa proyek pembangunan yang roboh seperti di proyek tol Pasuruan-Probolinggo hingga proyek tol Depok-Antasari, Basoeki menyampaikan teknik pemasangan girder box akan diperbaiki. "Cara pemasangan girder akan disempurnakan lagi. Kemarin dikalungi. Sekarang pemasangannya dicengkiwing. Kalau caranya dikalungi itu agak goyang," jelas dia.
Menurut dia, perencanaan pembangunan proyek di tanah air sudah baik. Namun, untuk SOP pengerjaan perlu disempurnakan. (Baca: Pengerjaan Ruas Ngawi-Kertosono Molor Berbulan-Bulan, Ini Penjelasan Menteri PUPR)
Mengenai antisipasi ambruknya girder box, kementerian akan mengawasi secara ketat. Jika ada pelaksana proyek yang teledor akan diberikan sanksi masuk daftar hitam atau blacklist.
Ketua DPRD Kabupaten Madium Djoko Setijono mengatakan pengoperasian jalan tol tersebut tentu harus disambut dengan baik dan dimanfaatkan untuk pengembangan pariwisata.
Selain ada manfaat dari pembangunan jalan tol ini, pasti ada kekurangannya yaitu warung-warung di pinggir jalan pasti akan terdampak. Untuk itu, pemerintah daerah berharap ada ruang bagi ekonomi lokal yang diberi fasilitas untuk berjualan di rest area jalan tol Ngawi-Kertosono.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.