Kategori: News

TRADISI JELANG RAMADAN : Mata Air Umbulan Ciptakan Tradisi Umbah-Umbah Karpet

Tradisi jelang Ramadan sangat beragam, salah satunya ialah dengan umbah-umbah karpet di sumber mata air.

Madiunpos.com, PASURUAN – Mata air Umbulan di Desa Umbulan Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan, bukan hanya tumpuhan warga memenuhi kebutuhan air. Sumber air ini juga menjadi wahana rekreasi rakyat, bahkan sebuah tradisi yang menyatukan warga Pasuruan juga lahir di sini.

Sumber air Umbulan yang letaknya sekitar 72 Km dari Kota Surabaya memiliki debit sekitar 5.000 liter/ detik dan selama ini yang dimanfaatkan baru sekitar 10 persen dan sisanya mengalir ke laut. Selain disalurkan melalui pipa, air juga ditampung di sebuah kolam besar sebelum dialirkan ke sungai dan irigasi.

Keberadaan kolam berukuran besar tersebut melahirkan tradisi umbah-umbah karpet atau cuci karpet jelang Bulan Ramadan. Tradisi yang sudah dilakukan turun temurun ini mengakar kuat dan lestari hingga saat ini.

Menjelang datangnya bulan suci, kolam Umbulan didatangi ratusan warga dari berbagai pelosok Pasuruan. Bukan untuk berekreasi, mereka datang untuk mencuci karpet dan permadani di dalam kolam. Mereka biasanya datang berkelompok dengan membawa puluhan karpet atau permadani menumpang kendaraan pikap.

"Saya dari Lekok bawa pick up rombongan. Setiap menjelang puasa kami pasti kemari cuci karpet," kata Nizam, warga Lekok, Senin (15/6/2015).

Siti Mualifah, warga Kelurahan Tambakan Kota Pasuruan yang datang bersama belasan tetangganya mengatakan mencuci karpet di Umbulan lebih mudah karena kolamnya luas. Selain itu airnya yang bersih dan jernih dan mengalir deras membuat dia yakin karpet-karpet yang sudah digunakan selama setahun tersebut kembali bersih dan suci.

"Sekalian bisa sambil mandi. Airnya segar dan jernih," ujarnya.

Cuci karpet jelang Ramadan ini juga dilakukan para santri di pondok-pondok pesantren. Santri-santri ini biasanya datang dengan membawa puluhan karpet.

"Biasanya kami dua sampai tiga kali ke sini karena karpetnya banyak," kata santri Ponpes Salafiyah, Kebonsari, Kota Pasuruan, Ahmad Rifai.

Seorang penjual kopi di sekitar kolam Umbulan, Zainab, 25, mengatakan tradisi tersebut sudah belangsung turun-temurun. "Seminggu sebelum Ramadan setiap hari kolam dipenuhi warga yang mencuci karpet. Alhamdulillah warung jadi ramai," kata dia.

Tradisi Umbah-umbah Karpet tersebut menyatukan warga dari berbagai lokasi di Pasuruan. Mereka yang datang dari berbagai wilayah tersebut bisa saling mengenal satu sama lain.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Pegadaian Manjakan Nasabah dengan Berbagai Promo Menarik di Hari Pelanggan Nasional

Madiunpos.com, JAKARTA-Dalam rangka memeriahkan Hari Pelanggan Nasional, Kamis (4/9/2025), PT Pegadaian menghadirkan beragam promo menarik… Read More

3 hari ago

Sukses Luar Biasa, Obligasi dan Sukuk Berkelanjutan Pegadaian Oversubscribed 2 Kali Lipat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali mencatatkan momentum penting di pasar modal dengan kesuksesan luar biasa dalam… Read More

4 hari ago

Diikuti Lebih dari 20.000 Pelamar, Pegadaian Future Leader Program 2025 Resmi Ditutup

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian secara resmi menutup pendaftaran Pegadaian Future Leader Program (PFLP) 2025… Read More

5 hari ago

Keren, Pegadaian Raih Penghargaan Internasional The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2025

Madiunpos.com, KUALA LUMPUR – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah global dengan meraih… Read More

5 hari ago

Gadai Tabungan Emas Hingga Bayar Angsuran Lewat Pegadaian Digital, Banyak Promo “Gajian Emas” Menanti

Madiunpos.com, JAKARTA – Berikan manfaat lebih bagi masyarakat dalam bertransaksi, Pegadaian hadirkan berbagai promo diskon… Read More

1 minggu ago

Berkat Komitmen pada Pelayanan Prima, Pegadaian Raih Penghargaan

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali menegaskan posisinya sebagai lembaga keuangan yang dekat dengan masyarakat, terbukti dengan… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.