Kategori: News

TRAFFICKING NGAWI : Inilah Kecemasan Keluarga Korban Perdagangan Manusia

Trafficking Ngawi membuat cemas keluarga korban di rumah. Mereka sangat menanti kepulangan anaknya.

 

Madiunpos.com, NGAWI – Keluarga korban human trafficking atau perdagangan manusia di Republik Kepulauan Fiji asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, merasa cemas. Mereka ingin agar anaknya segera dipulangkan.

Kecemasan itu salah satunya dirasakan oleh keluarga Birin yang merupakan orang tua dari korban Mamik Sumarsono, 26, di Desa Waruk Tengah, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi.

"Kami cemas saat mengetahui ada 12 WNI asal Ngawi yang menjadi korban trafficking. Kami ingin anak kami segera dipulangkan," ujar ayah Mamik, Birin, Jumat (13/3/2015).

Menurut dia, anaknya, Mamik Sumarsono berangkat ke luar negeri pada Desember 2014. Sejak saat itu hingga sekarang tidak ada kabarnya. Apalagi, keluarga tidak tahu negara tujuan kerjanya.

Saat itu, Mamik hanya pamit ke keluarga untuk bekerja ke luar negeri dengan paspor negara tujuan Malaysia. Hingga kini, belum ada pemeritahuan resmi dari pihak terkait tentang kondisi para korban perdagangan manusia tersebut.

"Sejak berangkat Desember lalu sampai sekarang tidak pernah kirim kabar. Keluarga juga tidak tahu negara tujuan bekerja. Setahu saya, paspor Mamik adalah negara tujuan Malaysia," tutur Birin.

Paman Mamik, Joko Supriyanto menambahkan, Mamik Sumarsono nekat berangkat ke luar negeri setelah kalah dalam pemilihan kepala dusun di desanya. Ia ingin mendapatkan pekerjaan dan gaji yang layak dengan bekerja di luar negeri.

"Mamik terjebak seseoarang yang belakangan diketahui calo. Calo itu mengaku sebagai agen resmi dari sebuah PJTKI yang menyalurkan bekerja sebagai sopir proyek di Republik Kepulauan Fiji," ujar Joko.

Setelah mengetahui jika anaknya menjadi korban perdagangan manusia, ibu Mamik, Nyanem, langsung sakit. Ia dibohongi oleh calo yang merupakan tetangganya sendiri. Saat pergi Mamik juga meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih berusia empat tahun.

"Harapan kami, Mamik bisa segera bisa dipulangkan. Karena Mamik termasuk korban. Katannya itu resmi dan potong gaji, tetapi kenyataannya malah seperti ini," kata Joko.

Seperti diketahui, Mabes Polri mengamankan 12 WNI asal Kabupaten Ngawi yang menjadi korban human trafficking atau perdagangan manusia yang sebelumnya diamankan pihak berwenang di negara Republik Kepulauan Fiji.

Dari kasus tersebut, polisi juga berhasil menangkap dua tersangka calo atau asal Kabupaten Ngawi yakni, Budi Isnandar dan Purwanto, yang merupakan tetangga korban.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Gadai Tabungan Emas Hingga Bayar Angsuran Lewat Pegadaian Digital, Banyak Promo “Gajian Emas” Menanti

Madiunpos.com, JAKARTA – Berikan manfaat lebih bagi masyarakat dalam bertransaksi, Pegadaian hadirkan berbagai promo diskon… Read More

3 hari ago

Berkat Komitmen pada Pelayanan Prima, Pegadaian Raih Penghargaan

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali menegaskan posisinya sebagai lembaga keuangan yang dekat dengan masyarakat, terbukti dengan… Read More

3 hari ago

Pegadaian Ajak Masyarakat Berinvestasi Aman di Era Digital

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan cerdas dalam merencanakan keuangan… Read More

4 hari ago

Pegadaian Raih Penghargaan OJK Financial Literacy Award 2025

Madiunpos, JAKARTA – PT Pegadaian kembali mencetak prestasi gemilang dengan menerima penghargaan Financial Literacy Award… Read More

1 minggu ago

Komitmen Dukung Generasi Emas, Pegadaian Beri Apresiasi Tabungan Emas untuk Paskibraka Nasional 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Pegadaian menegaskan komitmennya dalam mendukung generasi emas Indonesia melalui program “Pegadaian Peduli… Read More

1 minggu ago

Berjaya di Tingkat Global, Pegadaian Sabet Penghargaan PMO Terbaik Asia-Pasifik

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Project Management Office… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.