Unik, KPPS di TPS Jetis Madiun Kenakan Kostum Dongkrek

<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong> -- Ada yang unik di tempat pemungutan suara (TPS) 05, Desa Jetis, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, saat pemungutan suara Pilkada Serentak 2018, Rabu (27/6/2018). Para personel Kelompok <a title="Panwaslu Petakan 27 TPS di Kota Madiun Rawan Masalah" href="http://madiun.solopos.com/read/20180626/516/924259/panwaslu-petakan-27-tps-di-kota-madiun-rawan-masalah">Penyelenggara</a> Pemungutan Suara (KPPS) TPS itu mengenakan kostum kesenian tari dongkrek.</p><p dir="ltr">Pantauan <em>madiunpos.com</em>, puluhan orang antre menunggu panggilan untuk mencoblos Pilbup Madiun dan Pilgub Jawa Timur, pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB. Satu per satu warga mengambil surat suara baik untuk Pilbup dan Pilgub.</p><p dir="ltr">Petugas yang mencatat dan memberikan surat suara itu mengenakan kostum kesenian dongkrek lengkap dengan topengnya. Petugas yang menjaga kotak suara dan tinta juga mengenakan kostum dongkrek. Kostum dongkrek sendiri pakaian yang dipenuhi <a title="Gerombolan Pria Bubarkan Wartawan Saat Liputan Money Politics di Kota Madiun" href="http://madiun.solopos.com/read/20180626/516/924411/gerombolan-pria-bubarkan-wartawan-saat-liputan-money-politics-di-kota-madiun">dengan bulu</a> dengan topeng seperti wajah demit.&nbsp;<br /><br />Tujuh petugas yang mengenakan kostum dongkrek itu kemudian menari-nari saat menyambut kedatangan warga lainnya yang baru sampai di TPS tersebut. Sambil diiringi musik gamelan, ketujuh petugas ini berlenggak lenggok menghibur warga yang datang.</p><p dir="ltr">UNtuk diketahui, dongkrek adalah&nbsp;<span>kesenian daerah asli dari Kabupaten Madiun</span><span>. Kesenian ini berupa tarian dan iringan musik yang mengkisahkan upaya Raden Ngabei Lo Prawirodipuro dalam mengatasi pagebluk.</span></p><p dir="ltr">Ketua PPS Desa Jetis, Afriza Zikri Armahadi, mengatakan khusus di TPS 05 Desa Jetis ini memang dikonsep berbeda dari TPS lainnya, yaitu mengangkat kesenian dongkrek. Tujuh petugas TPS mengenakan kostum dongkrek.</p><p dir="ltr">Arma menuturkan dengan mengenakan kostum unik itu diharapkan bisa meningkatkan <a title="Beredar Tabloid Mendiskreditkan Cagub Jatim dan Cawali Kota Madiun" href="http://madiun.solopos.com/read/20180626/516/924451/beredar-tabloid-mendiskreditkan-cagub-jatim-dan-cawali-kota-madiun">partisipasi </a>&nbsp;pemilih. Selain itu juga membuat warga yang hendak mencoblos tidak bosan saat menunggu gilirannya.</p><p dir="ltr">"Kami juga ingin mengesankan bahwa Pemilu itu bukan sesuatu yang menakutkan. Nyoblos itu menyenangkan. Dengan adanya petugas berkostum dongkrek itu," jelas dia.</p><p dir="ltr">Dia menyampaikan pemilihan kostum dongkrek ini karena kesenian asli Madiun. Selain mengenakan kostum dongkrek, petugas juga menggunakan bahasa Jawa saat memanggil calon pemilih.</p><p dir="ltr">"Petugas juga menyampaikan guyonan di sela-sela menunggu warga," ujar dia.</p><p dir="ltr">Di TPS 05, ujar Arma, jumlah DPT nya 414 orang yang terdiri dari 186 laki-laki dan 228 perempuan. Untuk keseluruhan DPT di Desa Jetis yaitu 2.130 orang.</p><p dir="ltr">Seorang warga Desa Jetis, Salamun, 65, mengaku sangat senang dengan konsep yang ditampilkan di TPS 05. Menurut dia, penampilan petugas TPS dengan mengenakan kostum dongkrek membuat suasana di lokasi TPS tidak membosankan.</p><p dir="ltr">"Biar warga mau datang ke TPS. Jadi petugasnya mengenakan kostum dongkrek," jelas dia.&nbsp;</p><p dir="ltr">&nbsp;</p>