Usulan PSBB Magetan Ditolak Gubernur Jatim

Madiunpos.com, MAGETAN -- Keinginan Pemkab Magetan, Jawa Timur, untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bertepuk sebelah tangan. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tidak memberi lampu hijau karena dinilai belum saatnya Magetan memberlakukan PSBB.

"Kita belum perlu untuk lakukan PSBB [hasil konsultasi dengan Gubernur]," terang Bupati Magetan Suprawoto, seperti dikutip Madiunpos.com dari detik.com, Rabu (29/4/2020).

Gubernur melalui tim Gugus Tugas Covid-19 Jatim menyarankan Pemkab Magetan untuk melakukan pembatasan sosial atau physical distancing. Saran ini, menurut Bupati Suprawoto, telah diterapkan lebih ketat di Desa Temboro, Kecamatan Karas, yang menjadi klaster penularan Covid-19.

Update Covid-19 Magetan! Pasien Positif Bertambah 3 dari Ponpes Temboro

"Saran dari Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi hanya untuk pembatasan sosial atau physical distancing di Desa Temboro saja. Dan sudah kita lakukan sejak Senin-Minggu (25-26 April) diperketat dalam pengawasan," katanya.

Lebih jauh Bupati yang akrab disapa Kang Woto ini telah menggandeng Forkompimda Magetan untuk ikut mengawasi dan memperkat physical distancing.

Sementara itu, Kapolres Magetan, AKBP Festo Ari Permana, mengatakan pihaknya telah bekerja keras untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Temboro . Pengamanan ketat dilakukan jajaran kepolisian Polres Magetan, TNI serta unsur pemkab.

Pasien Covid-19 Melonjak Jadi 30 Orang, Magetan Pertimbangkan PSBB

"Jadi memang saat ini kita dari Forkompimda Magetan untuk saat ini Polri dan instansi lain telah lakukan physical distancing yang sangat ketat. Mengingat wabah Covid-19 yang ada di Temboro meningkat," tandasnya.

Saat ini jumlah yang terkonfirmasi virus Corona di Magetan mencapai 33 orang. Dari jumlah itu, 8 di antaranya sembuh dan 1 meninggal dunia.