Update Covid-19 Magetan! Pasien Positif Bertambah 3 dari Ponpes Temboro
Tiga santri Temboro, Magetan, kembali terkonfirmasi positif covid-19 sehingga jumlah kasus total ada 33 orang.
Madiunpos.com, MAGETAN -- Jumlah santri Pondok Pesantren Al Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur, yang positif Covid-19 terus bertambah. Per Selasa (28/4/2020) jumlah santri yang positif Covid-19 bertambah tiga menjadi 19. Dengan demikian total kasus Covid-19 di Magetan menjadi 33 orang.
Demikian disampaikan Bupati Magetan, Suprawoto, dalam rilis yang dikutip detik.com, Selasa. Ia memerinci tambahan tiga santri positif Covid-19 itu dua di antaranya asal Malaysia. Satu lainnya warga sekitar Desa Temboro.
Saat ini, ketiga santri tersebut menjalani perawatan di dalam ponpes, karena tanpa memiliki gejala. "Dari tiga itu, dua dari Malaysia dan satu dari lokal Magetan, Kecamatan Karas saja," imbuhnya.
Pasien Covid-19 Melonjak Jadi 30 Orang, Magetan Pertimbangkan PSBB
Sementara itu, dari 33 pasien positif Covid-19 di Magetan, delapan di antaranya telah sembuh dan satu meninggal dunia. Sehingga ada 24 pasien yang menjalani perawatan.
Satu pasien dirawat di RSUD dr Soedono Madiun. Yakni pasien pertama dari Temboro yang merupakan seorang pemilik kos. Tiga pasien dirawat di RSUD dr Sayidiman Magetan dan satu pasien lainnya dirawat di RS Kota Mempawah, Kalimantan Barat. Sementara 19 santri yang positif menjalani isolasi mandiri di dalam Ponpes Al Fatah, Temboro.
Usul PSBB
Sebelumnya, Pemkab Magetan mengkaji untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Namun sebelum mengusulkan PSBB ke Kementerian Kesehatan, Pemkab berkonsultasi dulu dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Diawasi Ketat, Jam Buka Toko dan PKL di Temboro Magetan Dibatasi
“Ini karena menyikapi bertambahnya warga yang terjangkit Covid-19, maka Pemerintah Kabupaten Magetan akan melakukan kajian terkait penerapan PSBB,” terang Bupati Suprawoto, Senin (27/4/2020).
Bupati yang akrab disapai Kang Woto itu mengaku telah melakukan karantina wilayah yang ia sebut “PSBB ala Magetan” di Desa Temboro, Kecamatan Karas. Ia nilai langkah itu efektif mencegah penyebaran corona.
“PSBB ala Magetan yang sudah dilaksanakan artinya penetapan physical distancing yang diperketat di sejumlah wilayah yang terindikasi ada warga yang positif terinfeksi COVID-19. Teknisnya, mereka orang luar tidak boleh masuk. Kecuali yang membawa bahan pokok. Sedang yang di dalam kalau tidak ada keperluan yang sangat penting tidak bisa keluar,” imbuhnya.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Puluhan Pelajar SMPN di Magetan Sakiti Diri Sendiri, Pemkab Kumpulkan Kepala SD dan SMP
- Seribuan Warga Lereng Gunung Lawu di Magetan Salat Istisqa, Berharap Hujan Turun
- Jadi Korban Perundungan, Puluhan Pelajar SMPN di Magetan Sayat Lengan Pakai Sajam
- Puluhan Pelajar SMPN di Magetan Lukai Diri Sendiri Pakai Sajam, Gegara Masalah Keluarga & Asmara
- Tak Dikirimi Uang Istri yang Bekerja di Taiwan, Pria di Magetan Tega Aniaya Anak Kandung
- Tiga Warung di Hargo Dalem Gunung Lawu Ludes Terbakar
- Tragis, Kakek-kakek di Magetan Meninggal Terbakar saat Bersihkan Lahan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.