Viral! Hiu Paus Ditabrak Perahu Wisata di Perairan Pasuruan

Madiunpos.com, PASURUAN -- Sebuah video perahu wisata yang menabrak Hiu Paus (Whale Shark) di perairan Pasuruan, Jawa Timur viral di media sosial. Diduga perahu sengaja ditabrakkan ke Hiu Paus agar penumpang bisa melihat dan memegangnya.

Video berdurasi 30 detik itu menampilkan beberapa orang naik perahu mendekati seekor Hius Paus yang menampakkan tubuh di permukaan. Hiu tersebut tertabrak perahu dan masuk ke dalam air.

Kades di Blitar Jadi Bidan Dadakan, Tolong Wanita Melahirkan Di Trotoar

"Kenek gegere iku, klatak. [Kena punggungnya itu], bunyi 'klatak' gitu," seru salah satu orang dalam video.

Puluhan Hiu Paus atau yang sering disebut Hiu Tutul mendatangi perairan Pasuruan hingga Sidoarjo. Kawanan ikan raksasa tersebut mulai tampak sejak akhir Mei 2020.

Kawasan Hiu Tutul setiap tahun mendatangi perairan Pasuruan untuk mencari makan plankton. Mereka sering terlihat pada bulan Juni-Agusutus, namun kadang muncul pada bulan Desember.

Jokowi Minta Pemerintah Daerah di Jatim Saling Kerja Sama Atasi Covid-19

"Video itu benar terjadi di Pasuruan. Kami imbau pada masyarakat dan nelayan tidak mendekat atau menganggu Hiu Paus. Apalagi nanti jangan sampai kena jaring nelayan," kata Kasat Polairud Pasuruan AKP Poerlaksono, Kamis (25/6/2020).

Viralnya video di media sosial mengenai perahu wisata yang menabrak Hiu Paus (Whale Shark) di perairan Pasuruan, Jawa Timur, disayangkan banyak kalangan. Meski berukuran raksasa, Hiu Paus tidak buas dan tidak mengganggu nelayan.

Truk Kontainer Seruduk Pikap lalu Terjun ke Sungai, Dua Sopir Tewas

Sat Polairud Polres Pasuruan membenarkan video yang beredar itu terjadi di wilayahnya. Polisi merespons itu dengan melakukan patroli.

Poerlaksono mengingatkan bahwa Hiu Paus merupakan salah satu satwa yang dilindungi. Ia juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan kawanan Hiu Paus.

Gadis Cantik asal Magetan Menghilang, Sebenarnya ke Mana?

"Kami berkoordinasi dengan stake holder terkuat khususnya BKSDA untuk selalu berpatroli untuk meminimalisir gangguan dan memantau jika ada yang kena jaring nelayan atau mati," terang Poerlaksono.