Potongan video yang ditayangkan MBC News yang menunjukkan jenazah ABK asal Indonesia dilarung di laut. (MBC News)
Madiunpos.com, JAKARTA -- Video yang menunjukkan jenazah Warga Negara Indonesia atau WNI di kapal China dibuang ke laut viral di media sosial. Video tersebut selain menjadi perhatian warga Indonesia juga mendapat sorotan Korea Selatan.
Jenazah para WNI yang dibuang ke laut itu merupakan anak buah kapal atau ABK sebuah kapal China.
Kementerian Luar Negeri pun membenarkan video tersebut. Dilaporkan ada dua kapal ikan milik China, yani Long Xin 629 dan Tian Yu 8 yang beberapa hari lalu berlabuh di Busan, Korea Selatan.
Ada 46 ABK WNI di dua kapal tersebut. Di mana 15 di antaranya berada di Kapal Long Xin 629.
The Power Of Emak-Emak Sidoarjo, Blokade Jalan Dan Minta Kompensasi Dari Truk Sirtu Yang Lalu-Lalang
Diberitakan Liputan6.com, Kamis (7/5/2020), saat berlayar ada tiga WNI yang meninggal di Kapal Long Xin 629 China. Dari penjelasan kapten kapal terungkap bahwa penyebab mereka melarung ke laut jenazah WNI tersebut karena penyakit menular.
"Pada kapal Long Xin 629 dan Long Xin 604, terjadi kematian tiga awak kapal WNI saat kapal sedang berlayar di Samudera Pasifik. Kapten kapal menjelaskan bahwa keputusan melarung jenazah karena kematian disebabkan penyakit menular dan hal ini berdasarkan persetujuan awak kapal lainnya," terang Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha dilansir Detik.com, Kamis.
Deflasi Madiun Tertinggi Se-Jatim, Disebabkan Daya Beli Masyarakat Rendah
Namun, belum diketahui jenis penyakit menular yang diidap ketiga WNI yang bekerja di kapal China itu. Judha mengatakan pemerintah China mengklaim telah melarung ketiga jenazah WNI sesuai dengan peraturan kelautan internasional.
Sebelum tiga WNI tersebut meninggal dunia di kapal China, mereka diperlakukan seperti budak.
Seorang saksi yang ditampilkan oleh media lokal Korea Selatan, MBC mengatakan sistem kerja milik China itu tak layak. Bahkan, mereka mengeksploitasi tenaga kerja yang ada. Menurut pengakuannya, WNI yang meninggal itu sebelumnya sudah sakit selama satu bulan.
Setelah Sukses di Surabaya, Pemprov Jatim Kembangkan Pasar Murah Online di 6 Daerah
"Awalnya keram terus tahu-tahu kakinya bengkak. Dari kaku terus nyerang ke badan terus sesak dia," terang salah satu saksi yang tak disebutkan namanya itu.
Bahkan, dilaporkan perbekalan berupa air mineral hanya khusus digunakan untuk ABK China dan untuk ABK WNI di kapal China itu hanya diizinkan mengonsumsi air laut yang difiltrasi.
"Pusing terus enggak bisa minum air itu sama sekali. Pernah juga sampai kaya ada dahak-dahak di sini," ujar saksi tersebut.
Inka Bagikan 1.700 Paket Sembako Kepada Masyarakat Terdampak Covid-19
Seorang saksi lainnya menyebutkan ABK WNI di kapal China itu hanya digaji 120 US Dolar atau setara Rp1,7 juta selama 13 bulan. Berarti, setiap bulan mereka hanya menerima gaji sekitar Rp130.000.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.