Wanita Madiun Rutin Beri Makan Puluhan Kucing Liar Pakai Uang Sendiri

<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong> -- Sembilan ekor kucing berkumpul di salah satu sudut di Pasar Sleko, Kota Madiun, Selasa (24/7/2018) sekitar pukul 11.45 WIB. Kucing-kucing peranakan lokal itu terlihat mondar-mandir dan ada pula yang berbaring di bawah sepeda motor yang terparkir di halaman pasar.</p><p dir="ltr">Pukul sudah menunjukkan 12.15 WIB, tiba-tiba ada <a title="Ponsel hingga Sajam Rakitan Ditemukan di LP Pemuda Madiun" href="http://madiun.solopos.com/read/20180724/516/929894/ponsel-hingga-sajam-rakitan-ditemukan-di-lp-pemuda-madiun">sesosok perempuan</a> yang datang dengan membawa empat atau lima kantong plastik berwarna gelap mendekati kucing-kucing itu. Kucing-kucing yang awalnya berpencar itu mulai mundekati si perempuan paruh baya itu.</p><p dir="ltr">Saat perempuan itu membuka kantong plastik yang dibawa, aroma amis ikan merebak ke segala penjuru. Kucing-kucing itu terlihat kegirangan. Jumlah kucing yang awalnya sembilan ekor menjadi sebelas ekor. Ternyata aroma amis dari ikan yang dibawa perempuan itu merupakan pertanda datangnya makanan untuk para kucing.</p><p dir="ltr">Perempuan bertubuh gempal itu, para pedagang Pasar Sleko menyebutnya Mamae Kucing. Itu julukan yang diberikan karena aktivitasnya yang hampir setiap hari memberi makan kucing di Pasar Sleko.</p><p dir="ltr">Setelah para kucing itu berkumpul, Mamae Kucing kemudian mengeluarkan lembaran kertas yang digunakan untuk tempat menaruh makanan. Nasi bercampur ikan tongkol diambilnya satu jumput kemudian diletakkan di lembaran kertas dan diberikan ke setiap kucing.</p><p dir="ltr">Satu kucing mendapatkan satu kepal nasi ikan. Kucing yang mendapatkan jatah makanan langsung menyantap makanannya. Bagi kucing yang tidak begitu doyan nasi, perempuan itu memberikan daging ikan atau kepala ikan.</p><p dir="ltr">Usai kucing-kucing makan nasi, perempuan itu menuangkan seperti sereal khusus kucing ke dalam mangkuk kecil. Kemudian sereal itu disodorkan di depan para kucing. Ada yang memakannya. Tapi ada beberapa kucing enggan memakannya seperti sudah kekenyangan.</p><p dir="ltr">Selesai makan, Mamae Kucing pun menuangkan air mineral di wadah-wadah kecil. Wadah yang telah berisi air minum itu pun didekatkan di sekitar kucing. Satu per satu kucing meminumnya.</p><p dir="ltr">Perut kenyang membuat kucing itu bubar dengan tertib. Ada yang langsung pergi entah ke mana. Ada kucing yang berbaring di halaman pasar.</p><p dir="ltr">Saat kucing itu sudah kenyang, perempuan itu <a title="Pilkada Jawa Timur: Puti Tawarkan Konsep Pasar Modern untuk Warga Madiun" href="http://madiun.solopos.com/read/20180606/516/920745/pilkada-jawa-timur-puti-tawarkan-konsep-pasar-modern-untuk-warga-madiun">kemudian</a> mengemasi barang bawaannya. Nasi ikan yang masih sisa dimasukkan ke dalam kantong plastik.</p><p dir="ltr">Saat berbincang dengan <em>Madiunpos.com</em>, perempuan itu mengaku bernama Indrawati dan berusia 58 tahun. Selama ini ia tinggal di Jl. Salak, Taman, Kota Madiun.</p><p dir="ltr">Indrawati sudah menjalani aktivitas sebagai sukarelawan pemberi makan bagi kucing-kucing di Pasar Sleko lebih dari satu tahun. Hampir setiap hari dirinya datang ke Pasar Sleko dengan membawa sejumlah makanan dan diberikan kepada kucing-kucing di Pasar Sleko.</p><p dir="ltr">Dia mengaku sejak kecil sudah jatuh cinta dengan kucing. Ia selalu tidak tega saat ada kucing yang kelaparan apalagi sampai diperlakukan kasar oleh orang karena soal makanan.</p><p dir="ltr">Kecintaannya terhadap kucing tergambar jelas saat perempuan ini dengan sabar memberi makan kucing-kucing liar itu. Selain itu, di rumahnya ada sekitar 12 ekor kucing yang selalu dirawat dengan sepenuh hati.</p><p dir="ltr">"Saya itu suka kucing sejak masih kecil. Saya <em>ga</em> tega lihat kucing kelaparan. Di rumah ada 12 ekor. Ya kucing kampung. Saya <em>ga</em> punya kucing hias," ujarnya.</p><p dir="ltr">Indrawati menceritakan setiap hari harus mengeluarkan uang senilai Rp30.000 untuk membeli ikan tongkol atau ikan pindang. Ini belum termasuk beras dan sereal khusus kucing. Selain itu, dirinya ke Pasar Sleko juga harus naik becak karena jarak rumahnya cukup jauh.</p><p dir="ltr">"Itu uang saya sendiri," jawabnya singkat.</p><p dir="ltr">Kegiatan memberikan makan kucing itu dilakukan juga untuk mengisi waktu luangnya. Sejak dirinya keluar dari pekerjaan di salon, ia nyaris tidak ada kesibukan. Dia memilih mengabdikan diri untuk merawat kucing-kucing liar itu.</p><p dir="ltr">Selain memberi makan di kompleks Pasar Sleko, Indrawati juga memberi <a title="Gus Ipul-Puti Kalah di Pilkada Jatim, Gerindra Salahkan Jokowi" href="http://news.solopos.com/read/20180707/496/926666/gus-ipul-puti-kalah-di-pilkada-jatim-gerindra-salahkan-jokowi">makan</a> beberapa kucing di Jl. Kampar dan Jl. Sambijajar. Saat mendengar ada kucing yang sakit, seketika ia menjenguk dan membelikan obat.</p><p dir="ltr">"Kalau ada [kucing] yang sakit, saya memberinya obat," kata dia.</p><p dir="ltr">Salah satu penarik becak di Pasar Sleko, Tulus, 60, menceritakan kegiatan perempuan yang disebut sebagai Mamae Kucing itu memang hampir setiap hari memberi makan kucing di sekitar Pasar Sleko. Setiap hari perempuan itu membeli ikan tongkol dengan uang pribadinya.</p><p dir="ltr">Dia menyampaikan perempuan itu tidak memiliki suami dan anak. "Dia hidup sama keluarganya. Dia sangat suka kucing," kata Tulus yang kerap mengantarkannya ke Pasar Sleko.&nbsp;</p><p dir="ltr"><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>