Wisata Ponorogo, Pemdes Kunti membutuhkan banyak biaya untuk mengembangkan air terjun Plasur.
Madiunpos.com, PONOROGO -- Pemerintah Desa Kunti, Kecamatan Sampung, Ponorogo, hendak mengembangkan dan menata air terjun Plasur menjadi objek wisata alam. Namun, pemerintah desa terkendala soal dana.
Air terjun Plasur yang berada di Dusun Bayeman, Desa Kunti, ini menjadi salah satu lokasi andalan masyarakat desa setempat. Air terjun tersebut menjadi lokasi yang digemari masyarakat untuk kegiatan berwisata maupun untuk memenuhi kebutuhan air.
Namun, akses menuju air terjun itu cukup sulit dan terjal. Hanya ada jalan setapak berupa tanah untuk menuju ke lokasi air terjun.
Kepala Desa Kunti, Suraji, mengatakan pemerintah desa dan masyarakat berniat mengembangkan air terjun Plasur menjadi objek wisata. Beberapa waktu lalu, masyarakat juga secara gotong royong telah membersihkan lokasi air terjun dan menata akses jalannya.
"Sayang kan kalau air terjun ini tidak dimanfaatkan untuk kegiatan wisata. Padahal bisa membuat warga sekitar menjadi sejahtera," kata dia, Sabtu (6/5/2017). (baca: Air Terjun Plasur, Pesona Tersembunyi di Tengah Hutan Jati)
Suraji menuturkan untuk mengembangkan wisata air terjun Plasur memang membutuhkan biaya tidak sedikit. Hal ini karena harus membiayai untuk perbaikan akses jalan dan membangun jembatan untuk melewati sungai.
Dia berharap pemerintah kabupaten mau membantu untuk mengembangkan wisata air terjun Plasur ini. Apalagi saat ini Desa Kunti menjadi salah satu desa wisata yang ditetapkan Pemkab Ponorogo.
Pihak Pemdes, kata dia, telah menunjuk Karang Taruna Desa Kunti bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) untuk mengelola air terjun itu. Selanjutnya, Pemdes akan mengajukan kerjasama dengan pihak Perhutani selaku pemilik lahan hutan dan air terjun tersebut.
"Kami sudah berkomunikasi dengan Perhutani KPH Madiun soal pengembangan wisata air terjun Plasur ini," jelas dia.
Selain memperbaiki akses jalan ke lokasi air terjun, Suraji berkeinginan membuat taman bunga di lokasi itu. Sedangkan untuk tempat bumi perkemahan, ia mengaku belum siap lantaran lokasinya berada di tengah hutan.
Lebih lanjut, selama ini air terjun Plasur tidak hanya digunakan warga setempat sebagai lokasi wisata. Namun, juga untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat yaitu dengan mengalirkannya ke rumah-rumah.
"Dulu air terjun ini sempat menjadi lokasi wisata favorit warga. Namun, karena tidak terawat dengan baik, akhirnya ditinggal warga," kata Suraji.
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian sambut meriah kehadiran aplikasi terbarunya Tring! by Pegadaian, dengan menggelar Festival Tring!… Read More
Madiunpos.com, BOYOLALI -- Bea cukai Solo musnahkan 12,4 juta batang rokok ilegal yang secara seremonial… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menunjukkan komitmen seriusnya dalam mendukung Employee Well-being dan mengapresiasi… Read More
This website uses cookies.