Kategori: News

12 Stasiun di Wilayah Daop Madiun Dibangun

Sebanyak 12 stasiun di wilayah PT KAI Daop VII Madiun dibangun dan dibuat lebih bagus dari bangunan sebelumnya.

Madiunpos.com, MADIUN -- Sebanyak 12 stasiun di wilayah PT KAI Daop VII Madiun dibangun oleh Kementerian Perhubungan.

Manajer Humas PT KAI Daop VII Madiun, Ixfan Hendriwintoko, mengatakan saat ini proses pembangunan 12 stasiun itu masih berlangsung. Tujuan dari pembangunan stasiun itu adalah peningkatan pelayanan PT KAI. Stasiun baru itu bisa saja akan digunakan untuk naik turun penumpang khususnya kereta api lokal.

"Kalau harapannya ya stasiun-stasiun itu bisa dimaksimalkan operasionalnya untuk naik turun penumpang. Tetapi memang tidak semua KA bisa berhenti di semua stasiun, karena berkaitan dengan potensi penumpang," ujar Ixfan, Rabu (/10/2019)

"Kalau semua stasiun berhenti, nantinya bukan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, justru akan mengurangi. Semisal ada KA yang berhenti di banyak stasiun, waktu tempuh dari Surabaya hingga Jakarta yang seharusnya 10 jam hingga 12 jam. Bisa menjadi lebih lama karena banyak berhenti," sambung dia.

Ixfan menjelaskan stasiun berdasarkan jumlah naik turun penumpang dibagi dalam beberapa kelas yaitu kelas besar tipe A, B, C, dan kelas 1, 2, dan 3. Dia mencontohkan Stasiun Baron sesuai peraturan dinas masuk dalam kategori stasiun kelas 3 dengan sistem elektrik.

Fungsi stasiun tidak hanya naik dan menurunkan penumpang atau barang. Tetapi, stasiun juga digunakan sebagai tempat persilangan maupun penyusulan.

“Tidak semua stasiun selalu di gunakan naik turun penumpang atau barang, bisa juga hanya digunakan untuk persilangan dan penyusulan kereta api,” terang Ixfan.

Lebih lanjut, sebelum stasiun dijadikan tempat pemberhentian resmi kereta api sebagai tempat naik turun penumpang perlu ada proses yang cukup panjang. Antara lain harus ada pengkajian terlebih dahulu. Selain itu juga harus ada survei pasar untuk melihat banyak sedikitnya volume penumpang.

"Sesuai Pasal 172 UU 23 Tahun 2007 tentang Perekeretaapian bahwa masyarakat bisa mengusulkan hal tersebut kepada pemerintahan setempat, kemudian dilakukan survei pasar seberapa banyak volume penumpang yang akan naik dan turun di Stasiun Baron, kelengkapan fasilitas pelayanan dan keselamatan, tarif tiket, serta sterilisasi stasiun juga harus terjamin," terangnya.

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

6 hari ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.