2 Kerangka Korban Longsor Ponorogo Setahun Lalu Ditemukan

<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, PONOROGO</strong> -- Dua kerangka manusia yang diduga korban bencana tanah longsor Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, ditemukan, Kamis (26/4/2018) sekitar pukul 13.00 WIB. Kerangka <a title="Depresi, Seorang Wanita Magetan Tabrakkan Diri ke Kereta Api" href="http://madiun.solopos.com/read/20180426/516/912784/depresi-seorang-wanita-magetan-tabrakkan-diri-ke-kereta-api">mayat korban</a> bencana tanah longsor ini ditemukan setelah satu tahun bencana alam itu terjadi.</p><p dir="ltr">Kapolsek Pulung, AKP Denny Fahrudianto, mengatakan dua kerangka mayat ditemukan seorang warga bernama Jarnu, 57, warga Desa Banaran yang saat itu sedang istirahat saat menggarap ladang. Dua kerangka mayat ini ditemukan di sektor B lokasi longsor di Desa Banaran.</p><p dir="ltr">Saat Jarnu beristirahat setelah berladang kemudian tidak sengaja melihat ada benda seperti seped motor dtertimbun tanah. Setelah digali ternyata kerangka manusia.</p><p dir="ltr">"Setelah mengetahui itu kerangka manusia. Jarnu kemudian melaporkan temuannya itu ke kepala desa dan diteruskan ke Polsek Pulung," kata dia.</p><p dir="ltr">Denny menuturkan diduga kedua kerangka manusia itu merupakan <a title="Rp19 Miliar Dialokasikan untuk Perlindungan Konsumen di Jatim" href="http://madiun.solopos.com/read/20180425/516/912630/rp19-miliar-dialokasikan-untuk-perlindungan-konsumen-di-jatim">korban tanah longsor</a> Banaran yang terjadi pada 1 April 2017 silam. Saat itu masih ada beberapa korban yang belum ditemukan jasadnya.</p><p dir="ltr">Denny menyebutkan untuk ciri-ciri kerangka mayat pertama yaitu mengenakan celana jeana pendek warna biru tua, mengenakan sabuk warna hitam, celana dalam warna merah, mayat diperkirakan berjenis kelamin laki-laki, dan beberapa ikal rambut yang rontok. Saat ditemukan posisi kerangka itu terlentang.</p><p dir="ltr">Sedangkan untuk ciri-ciri kerangka mayat kedua yaitu jenis kelamin perempuan, mengenakan BH warna pink, dan baju merah dengan motif bunga-bunga. Kerangka mayat ini utuh satu badan.</p><p dir="ltr">Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Ponorogo, Setyo Budiono, mengatakan penggalian kedua kerangka mayat itu dilakukan sekitar satu jam dengan melibatkan sejumlah sukarelawan, BPBD, kepolisian, anggota TNI, Tagana, dan warga. Setelah berhasil dievakuasi, kerangka mayat itu kemudian dibawa ke RSUD Ponorogo untuk dilakukan identifikasi.</p><p dir="ltr">Budi menuturkan dari ciri-ciri yang ada satu kerangka diduga bernama Edi Purnomo, salah satu warga Banaran yang hilang saat peristiwa bencana tanah longsor terjadi. Itu bisa dilihat dari pakaian yang dikenakannya.</p><p dir="ltr">"Sedangkan kerangka yang satunya belum jelas, antara Mujiran atau Suyati," jelas dia.</p><p dir="ltr">Budi menyampaikan diduga kedua kerangka mayat tersebut merupakan satu keluarga.&nbsp; Diduga <a title="Gara-Gara Ini 4.122 Warga Ngawi Terancam Tak Bisa Nyoblos Pilkada Jatim 2018" href="http://madiun.solopos.com/read/20180423/516/912265/gara-gara-ini-4.122-warga-ngawi-terancam-tak-bisa-nyoblos-pilkada-jatim-2018">kedua korban</a> ini terseret tanah longsor saat peristiwa bencana alam itu terjadi. Setelah kerangka kedua korban lengkap pencarian pun dihentikan.&nbsp;</p>