Aliansi Santri Jember, Jawa Timur, melaporkan Gus Nur ke polisi. (Detikcom-Yakub Mulyono)
Madiunpos.com, JEMBER - Sugi Nur Rahardja atau akrab disapa Gus Nur dilaporkan ke polisi karena dinilai melakukan pencemaran nama baik Nahdlatul Ulama (NU). Pernyataan Gus Nur dalam channel YouTube Refly Harun yang saat itu dilakukan dalam konsep talkshow, dinilai telah menyampaikan fitnah dan melecehkan marwah kelembagaan NU.
Berbekal potongan video talkshow yang diunggah di YouTube itu, belasan anggota Aliansi Santri Jember dengan dikawal anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) langsung mendatangi Polres Jember.
"Kedatangan kami ke Polres Jember ini melaporkan saudara Sugik Nur atas komentarnya [pernyataan melalui acara talkshow] di YouTube pada saat acara [talkshow] Refly Harun," kata Ketua Dewan Instruktur GP Ansor Jember, Ayub Junaedi, saat dimintai konfirmasi sejumlah wartawan, Senin (19/10/2020).
Pemuda di Banyuwangi Meninggal Ditusuk Sangkur Tetangga
Ayub menyampaikan pernyataan Gus Nur yang disampaikan di YouTube itu dinilai telah merendahkan marwah NU.
"Dengan mengatakan bahwa NU sopirnya mabuk, kondekturnya teler, dan kernetnya ugal-ugalan, dan isi busnya PKI, liberal, dan sekuler. Menurut kami ini telah mencemarkan nama Nahdlatul Ulama, dan juga [dianggap] menyebarkan ujaran kebencian," jelasnya.
Mantan Ketua GP Ansor Jember ini bersama anggota Aliansi Santri Jember dan belasan Banser melakukan laporan ke polisi atas dugaan pelanggaran UU ITE. "Sehingga sebagai warga negara yang baik kami melaporkan [kasus] ini ke polisi, agar hal-hal seperti ini, tidak terjadi lagi," tegasnya.
Innalillahi...Dokter di Malang Meninggal setelah 5 Hari Berjuang Melawan Covid-19
Laporan ke polisi itu dilakukan sebagai bentuk tindakan tegas agar pelaku yang diduga menyebarkan ujaran kebencian itu, mendapat sanksi secara hukum.
"Apalagi saya lihat Saudara Sugik Nur ini sudah berkali-kali melakukan ujaran kebencian itu. Tapi memang belum ada laporan ke polisi," ujarnya.
Laporan ke polisi itu, kata Ayub, juga sebagai bentuk desakan ke polisi untuk bertindak tegas, dan menjawab keresahan warga Nahdliyin khususnya di Jember.
Pukul Istri Pakai Palu hingga Meninggal, Suami di Surabaya Jadi Tersangka
"Kami berharap polisi bertindak tegas, dan juga masyarakat tetap tenang dan kondusif, terutama warga NU. Kami juga melakukan pelaporan ini, karena banyak warga NU yang bertanya [apa alasan ungkapan yang disampaikan Nur Sugik itu]," ulasnya.
"Tapi karena orangnya tidak ada di sini [Jember], maka kami melakukan laporan ke polisi, saya juga yakin teman-teman yang lain [warga NU di daerah lain], juga akan melakukan hal yang sama," imbuhnya.
Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Fran Dalanta Kembaren, saat dimintai konfirmasi membenarkan tentang laporan yang dilakukan Aliansi Santri Jember itu. "Benar laporan itu sudah kami terima, dan selanjutnya akan kami pelajari terlebih dahulu," kata Fran.
Hamzah Haz Diisukan Meninggal Dunia, Ini Penjelasan PPP
Terkait posisi terlapor yang berada di luar Jember, Fran mengatakan dimungkinkan untuk berkoordinasi dengan Polda. "Dimungkinkan nanti kami akan berkoordinasi dengan polda, akan tetapi akan kami pelajari terlebih dahulu seperti apa kasusnya. Untuk laporan juga ada [barang bukti] yang disertakan," pungkas Fran.
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
This website uses cookies.