Kategori: News

APEL BERBAKTERI : DPRD Soroti Peredaran Apel AS di Jatim

Apel berbakteri asal AS akhirnya menarik perhatian DPRD Jatim.

Madiunpos.com, SURABAYA — Kekhawatiran masyarakat soal apel berbakteri asal Amerika Serikat (AS) akhirnya sampai ke telinga DPRD Jawa Timur, menyusul temuan peredaran buah impor jenis Granny Smith dan Gala tersebut di Jombang pertengahan pekan lalu.

Meski telah mencuat sejak beberapa pekan lalu, kasus komoditas buah impor bermasalah itu baru membetot atensi Komisi B DPRD Jatim awal bulan Februari 2015 ini. Pasalnya, peredaran apel-apel berbakteri tersebut di Jatim telah menjangkau bukan hanya toko swalayan tapi juga pasar rakyat.

“Saat ini, peredaran apel yang diduga mengandung bakteri Listeria monocytogenes sudah ditemukan di Jatim, salah satunya oleh Disperindag Jombang saat melakukan sidak Kamis [29/1/2015] lalu di pasar tradisional,” ungkap anggota Komisi B Pranaya Yudha, Senin (2/2/2015).

Dia mengatakan DPRD menyesalkan temuan tersebut, dan telah menginstruksikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim untuk sesegera mungkin menyetop peredaran apel berbakteri itu di semua penjuru provinsi. “Kami minta Disperindag cepat buat surat edaran kepada pemkab/pemkot se-Jatim, sehingga apel asal AS itu tidak menulari apel lokal. Kami minta pemprov bergerak cepat supaya buah apel lokal di Jatim, khususnya apel malang, terselamatkan.”

Apabila perlu, kata Pranaya, Pemprov Jatim harus membentuk peraturan daerah (perda) khusus tentang buah lokal di Jatim untuk memproteksi apel Malang. Dengan demikian, kuota impor buah dapat dibatasi dan hanya ditujukan untuk segmen pasar khusus.

Larang Impor Buah
Anggota Komisi B lainnya, Zainul Lutfi, menambahkan Pemprov Jatim seharusnya melarang impor apel Granny Smith dan Gala sejak awal. “Bukan saat telanjur diimpor, ternyata buah tersebut mengandung bakteri. Harusnya dicek lebih ketat, sehingga terjamin layak konsumsi.”

Agar peredaran apel berbakteri produksi Bidart Bros. Bermerek dagang Granny’s Best dan Big B tersebut dapat dicekal di Jatim, Zainul mengatakan Komisi B DPRD Jatim akan segera memanggil Kepala Disperindag Jatim menyelesaikan masalah itu. Sebelumnya, para peritel mengaku belum dapat menarik peredaran kedua jenis apel tersebut dari gerai toko modern karena belum ada komando yang jelas berupa surat edaran resmi dari kementerian atau dinas terkait.

Padahal, Jatim adalah salah satu provinsi yang menjadi gerbang utama masuknya apel impor asal AS ke Tanah Air. Tercatat, sepanjang semester I/2014 hingga awal tahun ini, apel AS yang diimpor lewat Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mencapai 3.920 ton.

 

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Torehkan Sejarah, Tim Pegadaian Raih Juara Dunia PMO Global Awards 2025 di Amerika Serikat

Madiunpos.com, PHOENIX – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi monumental di kancah internasional. Kali ini Pegadaian… Read More

19 jam ago

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

5 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

1 minggu ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

1 bulan ago

This website uses cookies.