Kategori: News

BENCANA PONOROGO : Dana Kebencanaan Cupet, Pemkab Minta Bantuan Rp40 Miliar ke BNPB

Bencana Ponorogo, Pemkab meminta bantuan pendanaan untuk mengatasi bencana alam ke BNPB.

Madiunpos.com, PONOROGO — Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, menyebut minimnya dana kedaruratan bencana menjadi salah satu persoalan dalam mengatasi dampak bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah di Kota Reog.

“Bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban bencana ya bersifat sementara, kalau untuk menyelesaikan secara menyeluruh belum bisa,” ujar Ipong kepada wartawan, Rabu (30/11/2016).

Ipong mengatakan bencana alam yang terjadi di Ponorogo akhir tahun ini terjadi di berbagai kecamatan, seperti di Ngrayun, Ngebel, Slahung, Kauman, Balong, Bungkal, dan kecamatan lainnya. Namun, pemerintah memang banyak keterbatasan, sehingga belum bisa memberikan bantuan kepada seluruh korban bencana alam.

Anggaran kedaruratan bencana di Ponorogo, kata Ipong, tahun 2016 ini hanya Rp9 miliar. Dana tersebut pun sudah habis untuk memberikan bantuan kepada korban bencana alam yang terjadi sejak Januari 2016.

“Anggaran kita sudah habis. Anggarannya sudah diberikan kepada para korban bencana alam sejak awal tahun 2016,” ujar Ipong.

Meski Ponorogo termasuk wilayah rawan bencana, namun dana kebencanaan tahun 2017 juga masih dianggarkan senilai Rp9 miliar. Menurut Ipong, anggaran kebencanaan tidak bisa dilebihkan karena melihat kemampuan APBD Kabupaten Ponorogo yang juga kecil.

Namun, tahun 2017 nanti, pihaknya juga telah mengusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memberi bantuan kepada Pemkab Ponorogo senilai Rp40 miliar. Anggaran dari BNPB itu akan digunakan untuk membantu korban bencana alam yang ada di Ponorogo.

“APBD kita kan kecil, dana kebencanaan ini masuk dalam dana tak terduga. Dan itu ada aturannya. Untuk itu, tahun 2017 kami meminta bantuan dana ke BNPB senilai Rp40 miliar,” jelas dia.

Mengenai relokasi rumah bagi sejumlah warga di Desa Talun, Kecamatan Ngebel, dan Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, sampai saat ini warga belum mau untuk direlokasi. Menurut Ipong, relokasi merupakan bagian dari solusi dan akan dilakukan ketika dibutuhkan serta warga mau untuk direlokasi.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

1 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

7 hari ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.