Kategori: News

DAERAH TERPENCIL JATIM : Kementerian ESDM Siapkan Listrik Sistim Hibrid

Daerah terpencil Jatim bakal dilayani sistem hybrid kelistrikan.

Madiunpos.com, SURABAYA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siap menerapkan sistem hibrid untuk menyasar elektirifikasi di daerah-daerah terpencil di Jawa Timur. Langkah ini menyusul laporan dari Dinas ESDM setempat mengenai belum dialirinya listrik pada 32 desa di Kabupaen Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Sejauh ini, Dinas ESDM Jatim belum menemukan solusi tepat bagi elektrifikasi di Sumenep. Hal ini terkait  aturan dari Kementerian Dalam Negeri yang melarang pembangunan jaringan listrik menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan pihaknya akan segera memperkenalkan sistem hibrid di kawasan terpencil di Jawa Timur yang mengkombinasikan lebih dari satu jenis sumber energi. Adapun aplikasi hibrid yang cocok diterapkan di pedesaan antara lain Hibrid-PV Genset, PV-Wind dan PV-MikroHidro.

“Ini terobosan baru berupa campuran dari beberapa pembangkit listrik baik solar cell, windpower dan bisa digabung gas. Kami berkomitmen menggarap ini. Nanti menggandeng PLN dan pihak swasta lain,” katannya usai membuka Pameran Kelistrikan di Surabaya, Rabu (21/10/2015)

Menurutnya, sistem tersebut mendesak dilakukan guna mencapai elektrifikasi 99% pada 2020 melalui program 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah.

Masyarakat Tidak Mampu
Kementerian siap membangun transmisi dan jaringan distribusi melalu program instalasi listrik. Program tersebut ditujukan untuk masyarakat yang tidak mampu agar rumahnya dapat dialiri arus listrik tanpa dibebani biaya.

“Kami sudah melistriki daerah terdepan atau perbatasan. Sekarang kami merambah daerah terpencil dan pulau-pulau yang jarang penduduk,” tuturnya.

Menuurtnya, pembangunan listrik tidak hanya terkait kapasitas listrik tetapi juga kualitas infrstruktur. Artinya, pembangunan transmisi dan gardu listik mendesak untuk dilakukan.  Pasalnya, beberapa gardu sudah kelebihan beban atau overload dalam menaggung kapasitas listrik.

“Dengan pemasangan transmisi baru, kami memasang target menaikkan rasio elektrifikasi 3%-4% setiap tahunnya,”terangnya.

Tinjau General Electric
Dia berharap Pemprov Jatim turut bekerja sama mengembangkan jaringan listrik di kawasan yang belum terlistriki. Dia menerangkan aturan Kemendagri yang melarang Pemprov menggunakan APBD untuk membangun jaringan Listrik hanya berlaku bagi Pemda Tingkat II. Sementara Pemda Tingkat I masih diizinkan memanfaatkan dana APBD  untuk elektrifikasi.

“Memang sulit ya bagi Pemda Tingkat II karena semua harus dilakukan oleh Pemda tingkat I agar disetujui untuk memanfaatkan anggaran daerah. Tapi  kan bisa diinisasi dengan perjanjian kerja sama atau kolaborasi antara Pemda 1 dan 2,” jelasnya.

Sementara itu, program anak usaha  PT PLN (Persero) dengan General Electric (GE)  yang turut  membangun pembangkit listrik di daerah terpencil dinilai perlu ditelisik lebih lanjut. Anggota Dewan Enegeri Nasional (DEN) Tumiran berujar, pihaknya mengapresisasi investasi GE di sektor kelistrikan daerah terpencil. Namun, langkah tersebut harus menekankan pada sektor ekonomis meskipun melibatkan investor asing.

“Harusnya elektrifikasi di daerah terpencil murni tugas pemerintah. Kalaupun ada investor asing, pembagian sahamnya mayoritas harus milik PLN,bukan swasta,” tegasnya.

Disubsidi
Dia menambahkan, ekonomi masyarakat di daerah tertinggal sebagian besar dikategorikan tidak mampu. Artinya, akan ada subsidi di sana karena masyarakat tidak dapat membayar biaya energi. Menurutnya, apabila program subsidi diadakan lagi maka pembanguna jaringan listrik harus murni dikuasai pemerintah.

“Jangan sampai subsidi lari ke private sector. Jadi langkah ini perlu analisis yang mendalam,”

Seperti diketahui, General Electric siap menggelontorkan dana US$10 miliar dalam pembangunan pembangkit  listrik di daerah terpencil, sebagai bagian dari proyek 35.000 MW. Perusahaan asal Amerika Serikat itu akan membantu anak usaha PLN membangun pembangkit listrik berkapasitas 20 MW-30 MW di wilayah terpencil dan terluar di Indonesia.

 

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

5 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.