Kabid Penyelenggaraan Haji & Umrah Kanwil Kemenag Jatim, M Nurul Huda (Esti Widiyana/detikcom)
Madiunpos.com, SURABAYA - Antrean jemaah haji di Jawa Timur (Jatim) mencapai hingga 1,5 juta orang. Jumlah itu merupakan terbanyak se-Indonesia. Sedangkan antrean jemaah umrah mencapai 600.000.
"Di Jatim luar biasa, antrean haji terpanjang di Indonesia. Di Jatim ada 1,5 juta lebih untuk waiting list per 6 April ini. Daftar hari ini maka akan masuk di 31 tahun atau tahun 2050. Jemaah umrah kurang lebih 600.000 di Jatim," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji & Umrah Kanwil Kemenag Jawa Timur, M Nurul Huda, dalam Gathering Visa Provider dan Konsorsium Turki PT Cahaya Anugrah Al Mawaddah, Kamis (8/4/2021).
Huda mengatakan 31 tahun keberangkatan haji dari pendaftaran hari ini karena animo masyarakat semakin bagus. Selain itu, kesadaran dan ekonomi masyarakat juga dinilai semakin bagus, sehingga antrean haji di Jatim terbanyak dibandingkan provinsi lain.
Pemerintah Resmi Larang Mudik 6-17 Mei, Ini Sanksi bagi Pelanggar
"Di Jatim biasanya kita memberangkatkan haji 32.000 termasuk satu-satunya Juanda Surabaya ada tambahan dari NTT dan Bali masuk Juanda Surabaya," ujarnya.
Untuk regulasi haji dan umrah sendiri masih menunggu keputusan dari pemerintah dan Arab Saudi. Sebab, tanpa keputusan dari pemerintah maupun Arab Saudi, Kemenag Jatim tidak berani menjalankannya.
"Kita masih menunggu, apa pun keputusannya kami siap. Beberapa hari ini sudah dua bulan yang lalu kita sudah mempersiapkan pasporing, dokumen uang berkaitan dengan seluruh proses ibadah haji sudah kita siapkan, termasuk vaksin dari seluruh 38 kabupaten/kota Insya Allah semuanya sudah ready semuanya. Karena kami penerima regulasi dari yang ada kita hanya siap menunggu Arab Saudi dan pemerintah kita," jelasnya.
Kasus Covid-19 Menurun, PWNU Jatim Minta Larangan Mudik Dikaji Ulang
Sementara itu, Direktur Utama PT Cahaya Anugrah Al Mawaddah, Intan Puspitasari, juga masih menunggu regulasi pemberangkatan haji. Dengan berbagai kebijakan dalam pemberangkatan haji selama pandemi, pihaknya juga menerapkan biaya tambahan.
"Pembatasan jaga jarak juga berdampak pada pemakaian hotel dan transportasi. Sehingga ada peningkatan biaya selama 20 persen," kata Intan.
Tambahan biaya ini termasuk swab PCR yang wajib dilakukan selama karantina. Selain itu, perubahan durasi pemberangkatan juga turut memengaruhi penambahan biaya.
Pastikan Jemaah Taat Prokes saat Tarawih, Satgas Covid-19 Siaga di Masjid
"Durasi pemberangkatan biasanya 9 hari, bisa jadi 15 hari karena ada karantina di Indonesia dan Arab Saudi. Nanti saat pulang juga ada karantina," ujarnya.
Selain itu, Plt Kepala KKP Kelas 1 Surabaya, Acup Zaenal, menjelaskan untuk mempersiapkan pemberangkatan haji sistemnya hampir sama seperti sebelum pandemi. Jika sudah ada keputusan pemberangkatan haji, lokasi karantina jemaah harus di hotel yang mendapat assesment dari KKP Kelas 1 Surabaya.
"Lokasi karantina diserahkan biro travel. Tetapi ada batasannya, hotel harus sudah diasesmen KKP Surabaya. Kedua, akan ada pemeriksaan swab PCR saat di hotel. Dan pelaksana PCR harus sudah terdaftar Kemenkes," pungkasnya.
LG Tutup Unit Bisnis Seluler, Jajaki Bisnis Komponen Mobil AI
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.