Kategori: News

Dalang Muda di Ponorogo Minim, Saat Ini Hanya 95 Orang

Jumlah pedalang di Ponorogo saat ini mencapai 478 orang.

Madiunpos.com, PONOROGO -- Jumlah dalang di Kabupaten Ponorogo saat ini terdata sebanyak 478 orang. Dari jumlah pedalang itu, hanya ada 20% atau 95 orang yang berusia remaja.

Wakil Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Komda Ponorogo, Imam Sobirin, 40, mengatakan saat ini jumlah pedalang di Ponorogo sebanyak 478 orang. Pedalang ini terdiri dari usia muda, dewasa, hingga tua.

Pria yang punya nama dalang Purbosasongko ini mengklaim jumlah pedalang di Ponorogo terbanyak dibandingkan daerah lain seperti Yogyakarta dan Solo.

"Pedalang di Ponorogo itu terdiri dari 40% berusia tua, 40% sudah dewasa, dan dari usia remaja ada 20%. Bahkan beberapa ada yang berusia di bawah 10 tahun," kata dia kepada Madiunpos.com, Selasa (21/2/2017) siang.

Dia menambahkan para dalang tersebut tersebar di berbagai kecamatan di Ponorogo. Namun, kata dia, dari 478 dalang tersebut paling yang aktif dalam kegiatan mendalang sekitar 200 orang sedangkan yang hampir setiap bulan mendalang hanya sekitar 100 orang,

Dia menuturkan setiap bulan pedalang yang tergabung dalam Pepadi Komda Ponorogo menggelar pementasan di Alun-alun Ponorogo. Pentas tersebut diselenggarakan Pemkab Ponorogo bekerja sama dengan Pepadi Ponorogo.

Setiap kali pentas, pedalang yang tampil dipastikan harus tombok uang untuk biaya pementasan. Hal ini karena biaya yang diberikan Pemkab dalam sekali pentas hanya sekitar Rp5 juta, padahal kebutuhan untuk sekali pentas mencapai Rp8 juta.

"Meskipun dalam setiap kali pentas, pedalang harus tombok untuk biaya operasional. Kami tetap terus menjaga dan tampil dalam acara itu. Karena ini bentuk kecintaan kami dengan dunia pewayangan," jelas dia.

Untuk kaderisasi dalang, ujar Purbosasongko, di Ponorogo juga telah ada Sanggar Cokrobasworo di Kecamatan Slahung yang merupakan tempat latihan bagi pedalang.

Dia mengakui saat ini kuantitas pedalang di Ponorogo semakin meningkat. Namun, kualitas dalang tersebut masih perlu dipertanyakan dan perlu adanya latihan.

Menurut dia, minimnya kualitas dalang di Ponorogo karena masih banyak dalang yang enggan membaca. Padahal membaca buku bisa meningkatkan pemahaman dan wawasan dalang supaya cerita yang ingin disampaikan tidak monoton.

"Kalau banyak membaca kan bisa mengembangkan ceritanya. Tapi sekarang beberapa dalang sudah mengikuti di media sosial," kata dia.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

5 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

6 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.