Kategori: Kisah UnikNews

Dari Coba-Coba, Warga Madiun Ini Berhasil Ekspor Kerajinan Kulit ke Jepang Hingga Kanada (Bagian-2)

Madiunpos.com, MADIUN -- Sedangkan penjualan di dalam negeri, lanjut Hendro, dirinya sudah mengirim ke hampir seluruh wilayah di Indonesia. Terutama di kota-kota besar, seperti Surabaya, Jakarta, Bandung, Garut, dan kota besar lainnya.

Untuk produk yang sudah dibuat, lanjutnya, ada zippo pouch, tempat botol handsanitizer, dompet, dan tas.

Karena memang dibuat handmade 100% tanpa bantuan mesin, harganya per produk mulai Rp60.000 sampai Rp1,7 juta. Harga paling murah yaitu tempat botol handsanitizer yaitu mulai Rp60.000.

Hasil kreasinya dijual dengan harga tinggi karena memang disesuaikan dengan kerumitan pembuatannya dan bahan kulit sapi pilihan. Seperti kulit nabati dan kulit crazy horse.

Dari Coba-Coba, Warga Madiun Ini Berhasil Ekspor Kerajinan Kulit ke Jepang Hingga Kanada (Bagian-1)

Karena membutuhkan ketelatenan, Hendro mengatakan produknya tidak bisa ditangani oleh orang lain. Semuanya dikerjakan sendiri.

“Karena ini handmade ya, jadi kalau beda tangan kan beda hasil. Jadi memang harus saya sendiri yang pegang [produksi],” kata dia.

Hendro bercerita dirinya sempat dibantu tiga orang karyawan. Mereka diberi tugas untuk menjahit hingga memotong bahan kulit. Tetapi, ternyata hasilnya berbeda dan tidak sesuai. Akhirnya ketiga karyawan itu pun mengundurkan diri.

Hendro Suwignyo, 38, warga Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun menunjukkan hasil produk handmade kulit miliknya, Rabu (13/10/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

“Kayak jahit ya, sebenarnya sudah dikasih tanda bagian mana yang dijahit. Tapi ya tidak rapi. Saya juga akhirnya yang repot karena harus memperbaikinya,” ujarnya.

Omzet Capai Rp12 Juta Per Bulan

Meski barang kreasi produksinya harganya mahal, Hendro mengaku ada saja orang yang membeli produknya. Setiap bulan ada puluhan produk yang mampu dijual. Barang yang banyak dijual adalah tempat hand sanitizer.

Selamat, Jatim Peringkat 3 PON XX Papua

Omzet per bulannya antara Rp5 juta hingga Rp8 juta. Tetapi, dia pernah mendapatkan pencapaian tertinggi dengan omzet Rp12 juta per bulan.

Dia yakin usahanya ini akan terus berkembang. Yang terpenting, menurutnya harus terus memperbaiki kualitas produk sehingga benar-benar bisa bersaing dengan produk serupa.

“Apalagi sekarang ini penjualan lewat online ya, bisa menjangkau ke mana saja. Bahkan ke luar negeri juga bisa dengan mudah mendapatkan konsumen,” kata dia. (Selesai)

Abdul Jalil

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

6 hari ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.