Pelatih Juventus, Maurizio Sarri. (JIBI/Solopos/Reuters)
Madiunpos.com, TURIN -- Juventus gagal menyegel gelar juara Serie-A Italia lebih cepat setelah dibungkam Udinese 1-di pekan ke-35 Liga Italia, Jumat (24/7/2020) dini hari. Hasil negatif ini membuat posisi Maurizio Sarri kian terdesak dari kursi pelatih Juventus.
Lewat media sosial, para fans Juventus menyerukan agar Sarri dipecat di akhir musim ini. Tanda pagar (tagar) #Sarriout bergema di twitter.
Juventus sejatinya dapat menyegel trofi juara Liga Italia andai menang di laga itu. Mereka pun unggul lebih dulu lewat gol Matthijs De Ligt (42'). Sayangnya, Bianconeri bermain loyo pada babak kedua. Pada menit ke-52, gawang Juventus bobol oleh aksi Ilija Nestorovski. Udinese lalu menambah gol jelang akhir pertandingan lewat aksi Seko Fofana.
Twitter lalu menjadi sarana menampung kekesalan fans Juventus. Menurut mereka, Sarri pantas angkat kaki dari klub di akhir musim.
Timnas U-19 Pemusatan Latihan di Korsel Pada Agustus
"Saya akan mengatakannya sekali lagi seperti dalam beberapa pertandingan terakhir kita karena Sarri sekali lagi saya ulangi bukan pelatih yang tepat untuk kita," kata fans Juve dengan akun @DArroyo18, seperti dikutip dari liputan6.com.
"Lima poin dalam lima pertandingan terakhir!" #SarriOUT," tulis akun @uqurovich.
Sarri sendiri usai pertandingan menilai kekalahan terjadi karena timnya terlalu bernafsu untuk menang. Hal itu membuat organisasi permainan Juventus menjadi kacau terutama di babak kedua. "Setelah babak pertama, kami benar-benar ingin menang dan kami kacau, membuat pertandingan lebih bahaya," kata Sarri, seperti dilansir Sportskeeda.
Inter Tersandung, Juventus Bisa Mengunci Gelar Dini Hari Nanti
Tak hanya menunda pesta juara, kekalahan itu juga membuat Juventus mencatatkan rekor buruk. Hingga pekan ke-35, gawang Juventus sudah bobol 38 kali.
Sarri punya alasan sendiri kenapa gawang timnya kerap dibobol lawan. Mantan pelatih Chelsea ini menyebut Juventus banyak dihukum penalti. "Kami juga dihukum dengan 12 penalti, yang mana itu tidak biasa untuk klub besar. Secara umum ada banyak bola mati, itu sebuah rekor, bahkan jika presentase untuk kami naik lebih dari tim lainnya," kata Sarri, seperti dilansir Football Italia.
Ia menambahkan absennya Giorgio Chiellini juga berpengaruh pada rapuhnya benteng pertahanan Si Nyonya Tua. Menurutnya, pengalaman Chiellini sangat dibutuhkan untuk menjaga pertahanan Juventus. "Orang-orang tidak menyadari pengalaman dan karakternya hilang. Bonucci juga absen di laga ini," kata Sarri.
Angkat Trofi Seusai Hajar Chelsea, Klopp: Saya Tak Bisa Lebih Bangga Lagi
Lebih lanjut, Sarri juga menyebut faktor mental berperan dalam kegagalan Juventus menang. Menurut Sarri, Juventus kerap kehilangan fokus saat sedang unggul. "Ini adalah soal mental ketimbang fisik karena kami kerap kehilangan fokus setelah gol penyeimbang," katanya.
Kekalahan ini memang tak menggoyahkan Juventus di puncak klasemen. Namun Bianconeri harus menunda pesta juara setidaknya hingga pekan ke-36.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.