Kategori: News

Dilaporkan Cabuli Keponakan, Dosen Unej Berupaya Damai

Madiunpos.com, JEMBER--Dosen Universitas Jember (Unej), RH, dilaporkan ke polisi dengan tuduhan mencabuli keponakannya yang berusia 16 tahun. Sembari mengikuti proses hukum yang sedang berjalan, RH masih berusaha melakukan mediasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Terkait progres hari ini, yakni proses di Polres Jember kita ikut. Prosedur hukum yang berjalan. Bahkan klien kami baru sampai di rumahnya setelah pemeriksaan selesai," kata kuasa hukum RH, Ansorul Huda, saat dihubungi detikcom, Kamis (8/4/2021).

"Terkait materi pemeriksaan, kita kuasa hukum yang ditunjuk dari pihak keluarga (RH), kita tidak menggali (informasi) terlalu dalam. Kita sebatas koordinasi dengan pihak polres. Kita mengikuti proses hukum yang berjalan," sambung pengacara yang berkantor di Mojokerto itu.

Ternyata Gunung Api Purba Ada di Tulungagung

Ansorul menambahkan kliennya masih berupaya mediasi. Karena bagaimanapun, korban masih keponakannya.

"Pihak pelapor ini sebenarnya putra asuh klien kami, sejak kelas III SD sudah dirawat oleh klien kami. Kita jauh sejak pelaporan ada dan muncul, pihak keluarga tetap mengupayakan mediasi," ungkapnya.

"Kita pun tetap berupaya mediasi jika peluang itu ada. Mudah-mudahan proses mediasi ini masih terus diupayakan oleh pihak keluarga dan berakhir baik," imbuhnya.

Sopir Disengat Lebah, Truk Nyungsep ke Sawah

Menanggapi pihak Unej yang membentuk tim investigasi dalam kasus ini, Ansorul mengaku belum menerima surat pemberitahuan.

"Untuk pihak kampus, sampai detik ini tidak ada pemberitahuan kepada kami ataupun klien kami," kata Ansorul.

"Jika akan dilakukan investigasi. Jika ada proses tabayyun kami bersedia, karena kami akan mengikuti prosesnya juga dan mengakui apa yang akan dilakukan pihak kampus," pungkasnya.

Kasus Premanisme Dominasi Kejahatan di Banyuwangi

Seorang dosen Unej, RH, dilaporkan diduga telah mencabuli keponakannya yang berusia 16 tahun. Pencabulan dilakukan dengan modus terapi pengobatan kanker payudara.

"Peristiwa pertama terjadi pada akhir Februari 2021. Diulangi lagi pada 26 Maret 2021. Modus yang digunakan adalah menyebut anak perempuan saya sedang terkena kanker payudara," jelas ibu dari keponakan sang dosen.

Haryono Wahyudiyanto

Dipublikasikan oleh
Haryono Wahyudiyanto

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

3 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.