Kategori: News

EKONOMI JATIM : Pengusaha Jatim Usulkan Insentif Daerah, Begini Wujudnya...

Ekonomi Jatim diyakini lebih bergairah jika pemerintah daerah memberikan insentif bagi industri lokal.

Madiunpos.com, SURABAYA – Sejumlah pengusaha di Jawa Timur mengusulkan kepada pemerintah daerah agar memberikan insentif kepada industri lokal sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di Jatim. Dinamika ekonomi Jatim diharapkan mampu bergerak sejalan dengan paket-paket kebijakan pemerintah pusat.

Sekretaris Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jatim, Nur Cahyudi mengatakan prospek ekonomi di Jatim tahun ini bakal mengalami kondisi yang lebih baik dibandingkan 2015 yang terbilang melambat. Hal tersebut dikarenakan adanya kebijakan-kebijakan baru yang dibuat pemerintah pusat agar ekonomi bisa kembali bangkit.

“Seluruh sektor usaha bisa tumbuh dan memiliki peluang menjadi pemain utama di tingkat nasional, apalagi jika  pemerintah daerah berani mengambil inisiatif untuk melakukan langkah serupa dan sejalan dengan kebijakan itu misalnya memberikan insentif,” jelasnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Surabaya, Minggu (10/1/2016).

Adapun insetif yang diusulkan tersebut misalnya memberikan potongan pajak daerah atau retribusi, serta mempermudah birokrasi perizianan usaha yang selama ini masih dianggap terlalu lama dan menghabiskan banyak biaya.

Beban Kenaikan UMR
Senada dengan Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jawa Timur, Winyoto Gunawan. Menurutnya beban industri di Jatim tahun ini semakin tinggi apalagi adanya kenaikan upah minimum kota/kabupaten (UMK) yang tidak sesuai dengan ketentuan PP No. 78/2015, di  mana formula UMK, yakni berdasarkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. “Tahun ini cukup berat bagi industri sepatu, untuk kami mengusulkan agar industri padat karya ini mendapatkan insentif,” katanya.

Menurut Winyoto, insentif yang bisa diberikan yakni berupa BPJS karyawan yang ditanggung pemerintah serta potongan atau diskon pajak di daerah. “Banyak perusahaan terutama padat karya yang kolaps akibat tingginya biaya operasional. Namun pemerintah jangan menunggu perusahaan itu kolaps baru dibantu, karena usaha yang sudah jatuh mau bangun lagi itu susah,” imbuhnya.

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

3 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.