Seorang warga menunjukkan produk empon-empon milik Endang Susilowati yang berhasil diekspor ke sejumlah negara. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)
Madiunpos.com, MADIUN -- Endang Susilowati, seorang warga di Desa Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, berhasil memasarkan produk empon-empon ke pasar ekspor. Dalam sekali kirim, Endang bisa mendapatkan omzet hingga Rp250 juta.
Saat diwawancara Madiunpos.com di lokasi acara sosialiasi ekspor di Hotel Sun Madiun beberapa hari lalu, Endang menceritakan dirinya sudah mengekspor empon-empon di sejumlah negara. Empon-empon yang sudah dikirim ke pasar internasional adalah jahe dan kunyit.
“Untuk jahenya dijual dengan kondisi potongan kering. Sedangkan kunyitnya berupa bubuk. Saya mengemas per satu kilogram,” kata dia.
Endang mengatakan untuk produk jahe keringnya diekspor di Dubai, Uni Emirat Arab. Sedangkan kunyit bubuk diekspor di Jepang dan Arab Saudi.
Mantap! Ibu-Ibu di Madiun Bikin Tas Anyaman Plastik, Tembus Pasar Ekspor
Produk empon-empon itu mulai diekspor sejak 2018. Dia berhasil menembus pasar ekspor atas bantuan temannya yang memang berada di negara-negara tersebut.
Dia mengirim produk empon-empon kering itu dua pekan sekali. Dalam sekali kirim bisa sampai 2 ton jahe kering dan kunyit bubuk. Untuk omzet, Endang menyebut dalam sekali kirim bisa lebih dari Rp250 juta.
“Kalau untuk apa [empon-empon itu], saya tidak tahu. Pokoknya di sana untuk permintaan cukup banyak,” ujar dia.
Endang menuturkan bahan baku jahe dan kunyit didapat dari petani yang ada di wilayah Kabupaten Ponorogo, Pacitan, dan Kabupaten Madiun. Selama ini, ada 15 mitra petani yang mengirim hasil panen mereka ke pabriknya.
Keren! Unair Jadi Kampus Terbaik Keempat di Indonesia Versi THE WUR 2022
Dia menegaskan produksi empon-empon kering itu dilakukan setiap hari. Hal ini karena terkait target permintaan ekspor yang harus dipenuhi dalam dua pekan sekali kirim.
“Petani kirim jahe di tempat saya pun setiap hari. Jadi proses produksi pun setiap hari dilakukan,” katanya.
Juga Ekspor Makaroni
Endang bukan hanya mengekspor jahe kering dan kunyit bubuk, tetapi kini juga merambah di bidang camilan makaroni goreng. Produk makaroni bikinannya juga sudah diekspor di Singapura dan Jepang.
Dia bercerita produk makaroni tersebut sebenarnya sudah lama diproduksi. Namun, untuk penjualan ekspor baru dimulai sejak tiga bulan lalu.
Dalam setiap pengiriman yakni dua pekan sekali, Endang mengirim sekitar 600 bungkus makaroni dengan beragam rasa.
“Saya sudah produksi makaroni ini sejak 2008. Tetapi baru ekspor tiga bulan lalu. Tetapi untuk produk ini sudah banyak dijumpai di toko maupun gerai makanan di wilayah Madiun,” jelasnya.
Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian sambut meriah kehadiran aplikasi terbarunya Tring! by Pegadaian, dengan menggelar Festival Tring!… Read More
Madiunpos.com, BOYOLALI -- Bea cukai Solo musnahkan 12,4 juta batang rokok ilegal yang secara seremonial… Read More
This website uses cookies.