Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat mengunjungi penggilingan padi UD. Martindo Rice di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Senin (5/4/2021) petang. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)
Madiunpos.com, MADIUN -- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta kepada pemerintah pusat supaya memberikan kemudahan bagi pengusaha penggilingan padi untuk mendapatkan akses Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini supaya mereka bisa mendapatkan kucuran permodalan dengan bunga murah.
Hal itu disampaikan Khofifah seusai mengunjungi penggilingan padi UD. Martindo Rice di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Senin (5/4/2021) petang.
Dia menuturkan saat ini rata-rata penggilingan padi dengan skala kecil dan sedang telah mengambil permodalan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Pemerintah Larang Mudik Lebaran, Khofifah : Covid-19 Melandai, Tapi Penyebarannya Belum Berhenti
“Karena sudah mengambil KUR, mereka tidak bisa lagi mengambil KUT. Tetapi, dengan skeman PEN, dimungkinkan mereka untuk mengakes permodalan dengan bunga murah,” kata dia.
Dengan mendapatkan akses permodalan ini, kata Khofifah, para pengusaha penggilingan padi itu bisa membeli berbagai alat untuk mengembangkan usahanya. Salah satu kebutuhan yang mendesak adalah alat dryer atau mesin pengering padi. Ini menjadi solusi penting bagi petani.
Menurutnya, kekurangan penggilingan padi yang ada di masyarakat adalah tidak memiliki mesin pengering padi. Padahal produksi padi dari hulu ke hilir membutuhkan dryer.
Terkait kebutuhan itu, gubernur telah mengirim surat kepada presiden beserta Menteri BUMN, Menteri Perdagangan, dan Menteri Pertanian.
“Kita butuh dryer,” ujar Khofifah.
Siswa SD di Kota Madiun Ikuti PAS di Sekolah
Selain kebutuhan mesin pengering padi itu, petani juga membutuhkan mesin pemanen. Mekanisasi saat panen ini sangat penting untuk mengurangi losis atau kehilangan hasil panen padi.
“Itu artinya membantu kualitas padi supaya pada akhirnya ketika ada dryer dan ketika masuk penggilingan seperti ini, brokennya tidak terlaly banyak. Kandungan airnya juga berkurang. Sehingga kualitas beras bisa menjadi lebih marketable,” jelas gubernur.
Dia menegaskan beras premium ini menjadi hal penting untuk menyasar kelas menengah ke atas. Kalau hal seperti ini tidak disiapkan oleh sentra penggilingan padi, maka mereka tentu akan mengakses produk yang bisa dari sumber mana pun yang sesuai standar konsumsi. Untuk itu, peningkatakan kualitas beras adalah sebuah kebutuhan.
“Kelengkapan berbagai alat pertanian seperti alat untuk memanen, pengeringan, penggilingan, itu penting,” jelas dia.
Lebih lanjut, Khofifah menegaskan bahwa beras merupakan komoditas politik. Sehingga beras menjadi komoditas dasar yang harus dipenuhi negara.
“Sebagian besar masyarakat Indonesia itu sudah makan a, b, c. Kok belum makan nasi. Ditanya juga belum makan. Beras ini komoditas dasar yang harus dipenuhi negara,” tegas dia.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.