Masjid apung di Pacitan ditarik dari pantai menggunakan jip. (Istimewa/detikcom)
Madiunpos.com, PACITAN – Sebuah masjid apung di muara Sungai Grindulu, Pacitan, hanyut ke laut. Masjid itu terbawa arus sungai yang meluap seusai hujan deras dan bergeser sekitar 1 kilometer dari posisi semula.
Tak hanya arus yang sangat kuat, material yang terbawa banjir juga menyebabkan beban tali penahan rakit melebihi ambang batas. Akibatnya tali menegang lalu putus dan beberapa hari terakhir terjadi pergeseran posisi masjid.
Kini Masjid Apung Pacitan berhasil dievakuasi. Tempat ibadah tersebut ditarik ke Pantai Pancer. Meski sempat terseret hingga Teluk Pacitan, namun bangunan tak mengalami kerusakan berarti.
Muhammadiyah: Awal Ramadan 13 April, Lebaran 13 Mei
Hanya ada kerusakan kecil yang terjadi. Semisal tirai sobek maupun penahan bagian bawah yang menempel di rakit patah. Secara keseluruhan masjid berbahan kayu dan bambu itu tampak masih utuh.
"Semua pihak bergotong royong terlibat dalam proses evakuasi," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan, Dianitta Agustinawati, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (10/2/2021) siang.
Tidak mudah membawa bangunan masjid hingga mencapai pantai. Empat petugas Tim Reaksi Cepat (BPBD) awalnya merapat ke lokasi masjid. Mereka lantas mengikatkan tambang untuk selanjutnya ditarik perlahan.
Pandemi Covid-19 Bikin Job Pawang Hujan pun Sepi
Lantaran ukuran masjid relatif besar, upaya menarik tambang melibatkan beberapa unit jip milik anggota Komunitas Offroader Pacitan. Dalam tempo sekitar dua jam bangunan dengan luas lantai 8 meter x 8 meter tersebut berhasil dievakuasi.
"Evakuasi mulai dilaksanakan pukul 11.00 WIB," tambah Dianitta.
Selain BPBD dan Komunitas Offroader, sejumlah pihak juga berdatangan membantu menarik masjid apung hingga sampai ke pantai. Antara lain TNI, Polair, Kamladu, dan Satpol PP. Tim Pemadam Kebakaran juga tampak di lokasi.
Terlilit Utang Arisan Online, ART di Malang Curi Harta Majikan
Besarnya perhatian terhadap masjid apung yang berdiri sejak Maret 2020 juga ditunjukkan sejumlah elemen masyarakat. Mereka seperti Srono Jolo, PSHT, Banser, Pacitan Surfing Club, dan nelayan sekitar.
"Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Untuk selanjutnya masjid apung kami serahkan kepada pengelola dalam hal ini beliau Gus Fuad," pungkasnya.
Sebelumnya, masjid yang terletak di muara Sungai Grindulu hanyut. Tempat ibadah itu terbawa kuatnya arus sungai yang meluap usai hujan deras. Bangunan yang berdiri di atas rakit bergeser sekitar 1 kilometer dari posisi semula.
Ugal-Ugalan! Bus Mira Tabrak Truk Ayam di Madiun, 1 Orang Tewas
Madiunpos.com, JAKARTA--PT Pegadaian menyabet penghargaan bergengsi Sinergi Kemitraan Layanan Bank Indonesia (BI) berkat peran strategisnya… Read More
Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA--Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pegadaian menghadirkan serangkaian promo menarik… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mencetak pencapaian luar biasa dalam perjalanan transformasi bisnisnya, dengan mencatatkan… Read More
Madiunpos.com, DEPOK – PT Pegadaian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekosistem pendidikan di Indonesia dengan… Read More
This website uses cookies.