Kategori: News

HARI KESAKTIAN PANCASILA : Gerakan Bela Negara Kampanyekan Antikomunisme di Madiun

Hari Kesaktian Pancasila disambut Gerakan Bela Negara dengan berunjuk rasa di Taman Makam Pahlawan Madiun.

Madiunpos.com, MADIUN — Kelompok massa yang menyebut diri Gerakan Bela Negara (GBN) Madiun, Rabu (30/9/2015), mempropagandakan ideology antikomunisme dengan menggelar aksi unjuk rasa di Taman Makam Pahlawan Kota Madiun, Jawa Timur. Demonstrasi antikomunisme itu digelar dalam rangka mengenang kembali Gerakan 30 September 1965 yang mengilhami Hari Kesaktian Pancasila.

Dalam aksi yang digelar sehari sebelum Hari Kesaktian Pancasila tersebut, demonstran melakukan orasi sembari merentang poster yang bertuliskan kecaman terhadap paham komunisme yang mereka anggap sebagai pelaku Gerakan 30 September 1965. Poster kampanye antikomunisme itu antara lain bertuliskan, "NKRI Harga Mati", "Pancasila Yes", "PKI No", dan lainnya.

Koordinator aksi, Kunto Setiyono, mengatakan aksi tersebut bertujuan mengingatkan masyarakat Indonesia tentang Gerakan 30 September 1965 yang diebutnya sebagai wujud keganasan PKI. PKI, sebut dia, telah dua kali melakukan pemberontakan terhadap NKRI, yakni tahun 1948 dan 1965.

"Orasi yang kami suarakan dalam kegiatan ini, diharapkan mampu mencegah upaya masuknya paham komunis di Tanah Air yang semakin gencar saat ini hingga meresahkan masyarakat," kata Kunto Setiyono.

Kaus Palu Arit
Pria yang juga Ketua Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia itu menilai kini mulai banyak bermunculan indikasi gerakan PKI. Salah satunya penyebaran stiker, kaus, dan gambar lambang PKI berupa palu arit yang dikreasikan dengan seni, sehingga sulit terdeteksi adanya pelanggaran oleh aparat penegak hukum.

"Lambang-lambang mereka mulai muncul dengan cara dikreasi, sehingga sulit dideteksi oleh hukum. Akibatnya, aparat hukum ragu untuk menahan, paling hanya 12 jam kemudian dilepas," tuturnya.

Bukan hanya penyebaran lambang PKI yang dibiaskan dengan kreasi seni, saat ini keberadaan paham komunis juga mulai menyusup ke semua elemen dengan berbagai metode agar dapat hidup dan berkembang kembali. Aktivitas seperti rapat-rapat gelap diduganya juga terus terjadi di beberapa daerah dan sempat dibubarkan oleh aktivis anti-PKI.

Menyikapi hal itu, dalam momentum Hari Kesaktian Pancasila 2015, ia berjanji akan gencar memberikan pencerahan ke pelajar dan masyarakat untuk mewaspadai gerakan-gerakan penerus PKI. Hal itu bertujuan agar ideologi komunis tidak berkembang dan tidak terjadi pemutarbalikkan fakta sejarah.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pegadaian Raih Penghargaan OJK Financial Literacy Award 2025

Madiunpos, JAKARTA – PT Pegadaian kembali mencetak prestasi gemilang dengan menerima penghargaan Financial Literacy Award… Read More

2 hari ago

Komitmen Dukung Generasi Emas, Pegadaian Beri Apresiasi Tabungan Emas untuk Paskibraka Nasional 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Pegadaian menegaskan komitmennya dalam mendukung generasi emas Indonesia melalui program “Pegadaian Peduli… Read More

4 hari ago

Berjaya di Tingkat Global, Pegadaian Sabet Penghargaan PMO Terbaik Asia-Pasifik

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Project Management Office… Read More

5 hari ago

Distribusikan Uang Layak Edar hingga ke Pelosok, Pegadaian Sabet Penghargaan BI

Madiunpos.com, JAKARTA--PT Pegadaian menyabet penghargaan bergengsi Sinergi Kemitraan Layanan Bank Indonesia (BI) berkat peran strategisnya… Read More

5 hari ago

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

6 hari ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

7 hari ago

This website uses cookies.