Kategori: News

HIV/AIDS TULUNGAGUNG : Pisau Cukur Bisa Tularkan HIV/AIDS, Begini Penjelasannya

HIV/AIDS Tulungagung terus diantisipasi dengan melakukan sosialisasi kepada berbagai pihak.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG - Kalangan pelaku usaha dan pekerja salon di Kabupaten Tulungagung menjadi sasaran sosialisasi upaya pencegahan penularan HIV/AIDS. Sosialisasi tersebut digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (17/5/2016), di aula Dinkes setempat.

"Kami sengaja melakukan sosialisasi terfokus pada pelaku usaha/pekerja salon karena selain melalui hubungan seks bebas dan penggunaan jarum suntik HIV/AIDS juga bisa menular melalui pisau cukur," kata Kasi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka, Selasa.

Kegiatan sosialisasi dihadiri puluhan pekerja/pelaku usaha salon, kafe, hotel, dan rumah karaoke. Forum sosialisasi digelar panitia dari Dinkes dan Komisi Penanggulangan AIDS Tulungagung dengan membentuk formasi melingkar, menyerupai kelompok diskusi besar.

Beberapa narasumber dari dinkes maupun KPA kemudian bergantian memberikan paparan, sebelum diakhiri dengan simulasi tata cara pemasangan kondom sebagai salah satu sarana pencegahan penularan AIDS melalui hubungan seks.

"Poin penting yang kami ingin dorong melalui forum diskusi atau sosialisasi tersebut adalah supaya pekerja atau pelaku usaha salon tidak menggunakan pisau cukur secara berulang," kata Didik.

Dia menegaskan penggunaan pisau cukur pada dua atau lebih pengguna jasa salon berisiko menularkan human immuno deficiency virus (HIV).

Sebab, kata dia, penggunaan pisau cukur dalam praktik usaha salon atau potong rambut berisiko menyebabkan luka atau goresan pada kulit kepala pelanggan.

"Kita tidak tahu apakah pelanggan salon yang menggunakan jasa cukur itu mengidap HIV/AIDS atau tidak. Penularan bisa terjadi saat pisau yang sama digunakan pada pelanggan salon lain," ujar Didik.

Didik mengatakan, temuan kasus HIV/AIDS di Tulungagung dari tahun ke tahun terus bertambah. Selama kurun 2014, kata Didik, jumlah temuan mencapai 272 kasus, kemudian pada 2015 sebanyak 257 kasus.

"Dan hingga bulan Mei ini sudah ada 80 kasus di mana 35 di antaranya masih dalam kondisi HIV positif, sedangkan sisanya sudah dalan taraf AIDS," kata dia.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

6 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

7 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.