Kategori: News

HUT RI : 1.000 Bendera Dikibarkan dalam Festival Sokosewu di Ponorogo

HUT ke-72 RI di Desa Sukorejo diekspresikan dengan kegiatan festival Sokosewu.

Madiunpos.com, PONOROGO — Ada berbagai ekspresi yang ditampilkan untuk menyambut Dirgahayu Republik Indonesia ke-72 tahun ini. Salah satunya yang dilakukan masyarakat Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, dengan menyelenggarakan Festival Sokosewu.

Festival tersebut tidak hanya menampilkan berbagai hasil bumi desa setempat, tetapi juga menampilkan cerita sejarah tentang Pangeran Diponegoro yang singgah di hutan Sokosewu saat perang Jawa berlangsung.

Ribuan warga memadati kawasan hutan Sokosewu yang ada di tengah perkampungan Desa Sukorejo, Minggu (13/8/2017) sore. Ratusan penari dan peserta festival sebelumnya juga dikirab keliling desa. Dalam kirab tersebut, Kades Sukorejo mengenakan kostum ala Pangeran Diponegoro menaiki kuda dan dikawal dengan sejumlah pasukan.

Festival untuk meruwat desa sekaligus menyambut HUT Kemerdekaan RI ini semakin meriah dengan keberadaan berbagai kendaraan hias beserta penampilan seni reog.

Kirab dimulai dari lapangan Desa Sukorejo, Pangeran Diponegoro beserta pasukan serta penari berjalan beriringan menyusuri jalanan desa hingga sampai di hutan Sokosewu. Sesampainya di hutan, Pangeran Diponegoro disambut pertunjukan seni reog dan penari bujang ganong.

Belasan penari kemudian membawa kain berwarna merah putih dan menari-nari dengan kain tersebut hingga membentuk komposisi bendera merah putih. Pangeran Diponegoro kemudian memukul gong dan dalam seketika seribu kain merah putih dililitkan di seribu pohon soko yang ada di hutan itu.

Kades Sukorejo, Supriyanto, mengatakan kirab ini merupakan agenda bersih desa dan menyambut HUT ke-72 Kemerdekaan RI. Pemilihan hutan Sokosewu sebagai lokasi kirab karena pada zaman penajajahan Belanda, khususnya saat terjadi perang Jawa, Pangeran Diponegoro sempat singgah dan beristirahat di hutan tersebut.

Hutan tersebut sebenarnya memiliki daya tarik untuk dijadikan lokasi wisata. Namun, selama ini belum terkelola dengan baik dan memang tidak dijadikan sebagai lokasi wisata.

Untuk itu, dengan adanya festival ini minimal bisa membuat masyarakat tahu keberadaan hutan Sokosewu dan sejarah yang ada di dalamnya. “Sejarahnya kawasan ini pernah disinggahi Pangeran Diponegoro. Ada 1.000 pasukan berkuda yang berada di sini. Makanya ada 1.000 pohon soko di hutan ini,” jelas dia.

Sutradara Festival Sokosewu, Wisnu Pradana, mengatakan gerakan budaya ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat terhadap keberadaan hutan. Selain itu, hutan yang menjadi ruang terbuka hijau itu juga bisa dimanfaatkan sebagai ruang publik dan lokasi wisata.

“Selama ini hutan Sokosewu ini terbengkalai dan tidak banyak orang yang berkunjung. Padahal ini ruang terbuka hijau yang sangat bagus dan penuh nilai sejarah,” ujar Wisnu saat berbincang dengan Madiunpos.com.

Mengenai sejarah Pangeran Diponegoro yang bersinggah di hutan itu, kata Wisnu, itu hanya berdasarkan cerita masyarakat desa setempat. Cerita sejarah itu diperkuat dengan pohon soko yang ada di hutan tersebut yang berjumlah seribu sebagai penanda ada seribu pasukan berkuda yang pernah singgah di lokasi itu.

Namun, secara artefak dan literasi memang sejauh ini belum ada yang menyebutkan hutan Sokosewu pernah disinggahi Pangeran Diponegoro beserta pasukan berkudanya. Namun, cerita soal singgahnya Pangeran Diponegoro memang sudah menjadi cerita turun temurun di masyarakat desa setempat.

“Sejarah memang bisa dilihat dari artefak dan literasi maupun dari keyakinan orang yang ada di tempat tersebut. Masyarakat desa ini meyakini bahwa Pangeran Diponegoro pernah singgah di hutan Sokosewu,” terang Wisnu.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

6 jam ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

20 jam ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

1 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.