Madiunpos.com, BLITAR -- Seorang ibu warga Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Jawa Timur, Hermin Setyoningsih, ditemukan meninggal dunia dengan tubuh tergantung di kayu kusen pintu dapur rumahnya, Sabtu (4/5/2019).
Kisah tragis itu terungkap berawal dari tangisan anak Hermin yang masih berusia 5 bulan yang memancing salah seorang kerabat. Si kerabat mendatangi rumah korban dan menemukan Hermin Setyoningsih telah meninggal dalam kondisi mengenaskan.
Hermin Setyoningsih memilih mengakhiri hidup dengan cara menggantung dirinya. Tali tampar plastik biru sepanjang dua meter dan sebuah kursi plastik, jadi saksi bisu peristiwa memilukan itu.
Wanita berusia 45 tahun itu diketahui hanya tinggal dengan anaknya yang masih balita di Jl. Ciliwung No 302 Kelurahan Tanggung, Kota Kediri. Beberapa kerabat tinggal berdekatan dengan rumah yang dihuninya.
"Sekitar jam lima tadi, saya dengar kok anaknya bayi nangis terus. Saya bangkit, lalu saya bangunkan saudara saya yang tinggal berdekatan dengan rumah Bulik . Tapi pas lewat depan pintu dapurnya, saya kaget. Ternyata Bulik sudah gantung diri di kusen pintu itu," kesaksian kerabat korban, Agung, 19, pada polisi di lokasi kejadian, Sabtu, seperti dilansir Detikcom.
Para kerabat dan warga sekitar melaporkan kejadian tragis ke polisi. berdasarkan hasil olah kejadian di lokasi, petugas tidak menemukan ada unsur kekerasan.
Demikian pula dengan hasil pemeriksaan luar fisik korban oleh tim medis Puskesmas Tanggung, mereka tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Hermin.
"Hasil pemeriksaan, ini murni gantung diri. Keluarga korban juga menolak dioautopsi," kata Kasat Reskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono saat dimintai konfirmasi.
Heri Sugiono menambahkan menurut keterangan beberapa kerabat korban, Hermin diketahui mengalami depresi. Dia bahkan sudah enam kali dibawa ke RSJ Lawang, untuk pengobatan gangguan kejiwaan.
Dia menambahkan korban sebenarnya pernah menikah, namun pada tahun 2009 dia bercerai. Sejak itulah, Hermin mengalami depresi, ditambah lagi kedua orang tuanya meninggal dunia.
Beban hidup Hermin makin berat ketika seorang lelaki menghamilinya, namun tidak mau bertanggung jawab. Sampai melahirkan, Hermin harus menjalani kehidupan berat itu seorang diri.
"Kami dapat informasi juga, korban dihamili orang tidak bertanggung jawab. Melahirkan bulan Desember lalu. Sejak itu, sering ngomong sendiri. Korban ini juga tidak bekerja. Makan sehari-hari dikasih beberapa kerabat yang tinggal berdekatan dengan rumahnya," ungkap Heri Sugiono.
Saat ini, jenazah Hermin telah dikremasi. Kerabat dan warga sekitar telah mempersiapkan proses pemakamannya. Sementara, anaknya akan dirawat bersama-sama oleh kerabat dekat mereka.
Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menerima penghargaan bergengsi Paritrana Award… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
This website uses cookies.