Kategori: News

INDUSTRI GULA : PTPN X Elektrifikasi Pabrik Gula

Industri gula Jatim terus berbenah. PTPN X merevitalisasi pabrik-pabrik gula dengan elektrifikasi.

Solopos.com, SURABAYA — PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) secara berkelanjutan melakukan revitalisasi pabrik gula dengan melaksanakan elektrifikasi maupun meningkatkan kapasitas giling melalui pengalokasian dana senilai Rp1,44 triliun. "Selama tahun 2010 hingga 2014 kami berkomitmen untuk selalu membenahi pabrik, termasuk tahun ini," kata Direktur Utama PTPN X, Subiyono di Surabaya, Jatim, Jumat (29/5/2015).

Pada dua tahun mendatang, imbuh dia, perusahaan itu bahkan berinvestasi Rp1,125 triliun. Angka itu bersumber dari dana penyertaan modal negara (PMN) Rp975 miliar dan sisanya dari kas internal serta pinjaman perbankan. "Dana itu akan digunakan untuk peningkatan kapasitas sejumlah pabrik, pembangunan pabrik bioetanol, 'co-generation' untuk produksi listrik, dan pabrik turunan bioetanol," paparnya.

Di samping itu, jelas dia, dilaksanakan peningkatan produksi gula dengan fokus mengoptimalkan produk hilir tebu yang lain. Khususnya bioetanol dan produksi listrik melalui co-generation. "Saat ini hampir semua pabrik gula maju di Thailand, India, atau Brazil sudah melakukannya. Untuk itu Indonesia tidak boleh ketinggalan mewujudkan PG yang terintegrasi dari hulu ke hilir," tuturnya.

Dengan dana PMN, tambah dia, PTPN X akan membangun pabrik bioetanol di kompleks PG Ngadiredjo Kediri dan kapasitas 100 kiloliter per hari. Pabrik bioetanol itu mengolah limbah cair tebu (tetes tebu/molasses) menjadi bioetanol untuk campuran BBM. "Saat ini, kami sudah mempunyai satu pabrik bioetanol yang telah beroperasi di Mojokerto dan produksi tetes tebunya cukup banyak. Padahal, selama ini kami jual ke produsen bumbu masak," ujarnya.

Melalui pabrik bioetanol itu, sebut dia, pihaknya mampu menghasilkan nilai tambah yang lebih baik daripada hanya dijual mentahannya ke produsen bumbu masak.Sementara proyek co-generation yang mengolah ampas tebu menjadi listrik dilaksanakan di tiga pabrik gula. "Pabrik gula itu antara lain PG Ngadiredjo 20 MegaWatt/MW, PG Tjoekir 10 MW, dan PG Gempolkrep Mojokerto 20 MW," tambahnya.

Ia meyakini, dengan memproduksi listrik untuk dijual ke PLN, bioetanol untuk campuran BBM, serta peningkatan kapasitas, pabrik gula bisa memberikan tambahan pendapatan bagi hasil ke petani. Bahkan, juga bisa membuktikan bahwa optimalisasi produk hilir tebu di luar gula tetap tidak akan mengganggu fokus peningkatan produksi gula untuk mencapai swasembada.

 

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

6 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

6 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.