Kategori: News

INDUSTRI ROKOK : Tolak Ratifikasi FCTC, Gubernur Sebut Pengendalian Tembakau Urusan Bisnis

Industri rokok di Jatim terancam jika pemerintah ratifikasi FCTC.

Madiunpos.com, SURABAYA — Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo tidak menandatangani atau meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Diingatkannya, 26,3% produksi hasil perkebunan di Jawa Timur adalah tembakau.

Menurut Pakde Karwo—panggilan akrab Soekarwo—pengendalian tembakau dengan meratifikasi perjanjian FCTC bisa mematikan industri berbasis tembakau di Jawa Timur. Ratifikasi FCTC itu, menurutnya bisa berdampak pada mengganggurnya tenaga kerja industri rokok dan produk berbahan tembakau lainnya.

"Saya menolak, dan saya menyarankan agar urusan tembakau itu [FCTC] tidak ditandatangani. Di Australia, di pinggir jalannya saja ya banyak rokok. Saya kira ini perkara bisnis, bukan perkara kesehatan," kata pakde Karwo saat menghadiri Pameran Produksi Industri (PPI) 2015 yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian di Surabaya, Kamis (6/8/2015).

Pakde Karwo memaparkan bahwa  80% kebun tembakau di Jawa Timur sudah ditanami bibit tembakau dengan kandungan tar rendah. Tar adalah senyawa kimia bersifat korsinogen atau bisa mengendap dalam tubuh. Pemilihan varietas tembakau dengan tar yang diyakini lebih rendah itu dimaksudkan untuk meminimalisasi dampak konsumsi produk tembakau terhadap kesehatan.

Lagi pula, sambung Soekarwo, saat ini banyak produk rokok yang berbahan baku campura tembakau dan cengkeh. “Cengkeh itu mengandung antibiotik, analgesik. Kalau sakit gigi diberi minyak cengkeh ya sembuh. Kami sudah melakukan penelitian di Jember bagaimana cengkeh itu dicampur tembakau. Bahkan ada penelitian tembakau dijadikan minyak wangi dan berbagai obat," ungkapnya.

Dia menambahkan, industri tembakau dan berbagai industri lainnya--termasuk industri rokok—menjadi tulang punggung perekonomian Jatim. Pada semester I/2015, Jawa Timur mencatatkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,22% atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan tersebut banyak dikontribusi oleh sektor industri.

 

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

2 hari ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

3 hari ago

Pegadaian Gelar Festival Tring! di 12 Kota Se-Indonesia, Ada Promo Emas Loh!

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian sambut meriah kehadiran aplikasi terbarunya Tring! by Pegadaian, dengan menggelar Festival Tring!… Read More

3 hari ago

Bea Cukai Solo Ungkap Temuan Rokok Ilegal di Soloraya Naik 70% Dibanding 2024

Madiunpos.com, BOYOLALI -- Bea cukai Solo musnahkan 12,4 juta batang rokok ilegal yang secara seremonial… Read More

5 hari ago

Apresiasi Kinerja Positif dan Perkuat Employee Well-being, Pegadaian Sukses Gelar The Gade Fest 2025

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menunjukkan komitmen seriusnya dalam mendukung Employee Well-being dan mengapresiasi… Read More

6 hari ago

Tegaskan Komitmen Anti Fraud, Pegadaian Terus Perkuat Kepatuhan dan Transparansi Perusahaan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian menegaskan keseriusannya dalam memberantas praktik fraud di seluruh lini bisnis. Komitmen anti fraud… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.