Kategori: News

INVESTASI JATIM : Pengusaha Jatim Tuding Perizinan Ganda Hambat Investasi

Investasi Jatim teradang perizinan ganda.

Madiunpos.com, SURABAYA – Kalangan pengusaha di Jawa Timur menilai adanya perizinan ganda yang diterapkan di Indonesia bisa menghambat investasi yang masuk.

Sekretaris Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jatim, Nur Cahyadi  mengatakan minat investasi asing di Jawa Timur cukup banyak, tetapi banyaknya perizinan ganda membuat sejumlah investor kesulitan untuk mulai menjalankan usahanya.

Dia mencontohkan, sebelumnya ada investor asal Taiwan yang hendak membangun pabrik matras sepatu di Sidoarjo. Setelah memiliki lahan dan akan membangun pabriknya, investor tersebut harus mengurus sebanyak 81 izin, bahkan ternyata ketersediaan energinya tidak ada.

“Banyak izin yang  double di pusat dan di daerah, selain itu juga urut kacang, satu izin selesai baru bisa bikin izin berikutnya sehingga prosesnya lama sampai 3 tahun, seharusnya izin-izin dilakukan secara pararel,” katanya Minggu (5/7/2015).

Perlu Penyederhanaan
Nur menambahkan, seharusnya perizinan bisa disederhanakan misalnya izin UPL-UKL (upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan), dan analisis dampak lingkungan (Amdal) serta izin H.O atau izin gangguan lingkungan bisa dijadikan satu lantaran berkaitan dengan dampak lingkungan.

“Selama izin masih dijadikan target untuk penerimaan daerah maka sulit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” imbuh pengusaha mebel tersebut.

Wakil Sekretaris Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) Herlina Lee menambahkan sejumlah pengusaha mebel yang hendak membangun pabrik pun mengalami hal yang sama dengan pengusaha alas kaki.

“Keberadaan izin itu boleh saja dan memang perlu, tetapi mustinya tidak seluruhnya. Bahkan untuk mendirikan perusahaan baru, masih ada izin untuk peralatan atau mesin crane, forklift harus punya izin, lift ada izinnya,” imbuh Herlinda.

Ditekan Biaya
Dia mengatakan, bahkan untuk industri mebel tahun ini tidak bisa bernapas akibat kenaikan biaya-biaya seperti biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang naik 40%, upah karyawan naik 30%, biaya listrik, air, asuransi kesehatan karyawan dan solar juga naik.

Pengusaha mebel pun mengaku pesimistis untuk bisa mencapia target pertumbuhan industri hingga 17% tahun in. Bahkan hingga semester I/2015, kinerja ekspor mebel Jatim turun 5%. Selama ini ekspor mebel Jatim terbesar ialah Amerika Serikat yakni 35%, disusul negara-negara di Eropa sekitar 30%, dan disusul Jepang.

 

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

2 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

5 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.