Jatim Kekurangan Tenaga Koki

Madiunpos.com, SURABAYA -- Provinsi Jawa Timur (Jatim) saat ini dinilai masih kekurangan tenaga profesi juru masak atau chef. Padahal pertumbuhan industri hotel restoran dan kafe (horeka) di Jatim beberapa tahun terakhir cukup pesat.

Ketua Indonesia Chef Association (ICA) Badan Pengurus Daerah Jawa Timur, Chef Fahriansyah, mengatakan industri kuliner dan pariwisata di Jatim dalam 10 tahun terakhir mengalami perkembangan pesat.

Hanya saja, pertumbuhan tersebut belum diiringi dengan pertumbuhan sumber daya manusia (SDM) terutama untuk profesi koki.

“Sekarang bisa dibilang kekurangan SDM untuk juru masak karena dulu SMK memasak kurang diminati, tapi sekarang sekolah kejuruan ini malah full book karena melihat perkembangan horeka ini membuat profesi chef semakin dilirik,” jelasnya saat konferensi pers pameran East Food Indonesia di Surabaya, Senin (17/6/2019).

Dia mengatakan selain mengikuti pertumbuhan hotel, kafe dan restoran, profesi chef  juga diminati seiring dengan tren media, sebagai contoh acara televisi yang menonjolkan kegiatan masak memasak oleh chef profesional maupun masyarakat biasa yang ikut lomba memasak.

“Acara televisi yang banyak menyuguhkan acara lomba memasak juga memacu orang untuk ingin berkecimpung di dunia chef, begitu juga peserta lomba di televisi yang awalnya kalangan umum, ujung-ujungnya nanti juga akan beralih menjadi chef,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, profesi sebagai chef juga dianggap memiliki tanggung jawab untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa terutama dalam menyuguhkan atau mengkreasikan berbagai ragam makanan khas Indonesia di mata dunia.

Adapun ICA Jatim mencatatkan pada 10 tahun yang lalu hanya memiliki jumlah anggota 50 orang chef profesional. Hingga saat ini jumlah anggota ICA di Jatim sudah mencapai lebih dari 500 orang yang tersebar di berbagai daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Banyuwangi, dan Madiun.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya