Kategori: News

Jumlah Warga Miskin Peserta PKH 2016 di Madiun Turun

Jumlah warga miskin peserta PKH 2016 di Madiun turun.

Madiunpos.com, MADIUN--Jumlah peserta Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2016 di Kota Madiun, Jawa Timur menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena sudah tidak masuk dalam kategori keluarga miskin. Data Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Madiun mencatat jumlah peserta PKH di Kota Madiun pada tahun 2015 mencapai 1.171 kepala keluarga (KK).

"Sedangkan pada tahun 2016 menurun menjadi 1.102 KK," ujar Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Madiun Suyoto kepada wartawan, di Madiun, seperti dilansir Antara, Rabu (28/9/2016).

Menurut dia, penurunan tersebut berdasarkan hasil pendataan ulang yang dilakukan oleh pemerintah pusat, dan menemukan terdapat 69 KK sudah tidak termasuk dalam kategori peserta PKH.

Adapun, kategori kepesertaan PKH sesuai aturan adalah merupakan keluarga miskin yang memiliki sejumlah kriteria. Yakni terdapat ibu hamil dan balita, serta memiliki anak sekolah usia SD, SMP, dan SMA. Sedangkan besaran bantuan yang diberikan jika terdapat ibu hamil dan balita mencapai Rp1 juta per tahun, kemudian jika terdapat anak sekolah usia SD sebesar Rp450.000

Lalu jika terdapat anak sekolah usai SMP sebesar Rp750.000 per tahun, dan anak sekolah usia SMA Rp1 juta per tahun. Dengan pencairannya dibagi dalam empat tahap.

Suyoto menjelaskan selama ini para peserta PKH menerima bantuan dalam bentuk uang tunai, namun sejak diresmikannya Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Elektronik Program Keluarga Harapan atau e-Warong KUBE PKH oleh Menteri Sosial di Kota Madiun pada 24 September lalu, maka mereka menerima bantuan dalam bentuk nontunai.

Dengan adanya e-Warong, para peserta program PKH tersebut akan diberikan kartu keluarga sejahtera (KKS) yang berfungsi semacam kartu ATM yang dapat digunakan untuk bertransaksi di e-Warong.

"Transaksinya bisa tarik tunai maupun digunakan berbelanja di e-Warong. Adapun di e-Warong tersebut disedikan sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, dan elpiji subsidi 3 kilogram. Dana PKH yang telah dimasukkan dalam rekening masing-masing penerima bisa dipakai dengan menggunakan KKS," paparnya.

Sejauh ini baru ada dua e-Warong yang telah dibuka di Kota Madiun. Yakni di Jalan Imam Bonjol Kecamatan Kartoharjo dan di Jalan Pajajaran Kecamatan Manguharjo.

"Targetnya pada 2017 mendatang sudah ada enam e-Warong yang buka di Kota Madiun, dimana masing-masing kecamatan terdapat dua e-Warong. Hal itu bertujuan untuk melancarkan pendistribusian bantuan pemerintah," terangnya.

Ahmad Mufid Aryono

Dipublikasikan oleh
Ahmad Mufid Aryono

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

5 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

5 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.