Kadinkes Mojokerto Sembuh dari Covid-19, Ini Ceritanya

Madiunpos.com, MOJOKERTO -- Kadinkes Kabupaten Mojokerto Sujatmiko yang dinyatakan positif Covid-19 telah sembuh. Dia menduga dirinya terinfeksi virus corona saat bepergian ke Jakarta pada Januari-Februari 2020.

"Saya sendiri sampai hari ini tidak tahu kena [virus Corona] di mana. Mungkin waktu saya rapat di Jakarta. Januari-Februari saya tiga kali ke Jakarta. Apa saya kena di sana?," kata Sujatmiko , Selasa (5/5/2020).

Dugaannya itu diperkuat dengan kondisi tubuhnya yang sempat meriang pada Januari lalu. Bahkan saat itu Sujatmiko seperti dikabarkan Detik.com, sempat diare selama sepekan.

Update Covid-19 Ponorogo! 1 Pasien Sembuh dan 1 Pasien Positif Baru Muncul

"Saat itu saya obati kok aneh begini sampai diare. Belum berfikir ke arah Covid-19. Gregesnya [meriangnya] dua hari hilang, diare sampai sepekan. Saya rajin konsumsi vitamin dan rempah-rempah," ujarnya.

Baru pada Selasa (14/4/2020), Sujatmiko melakukan rapid test. Dia dibuat terkejut dengan hasil rapid test yang reaktif. Sehingga menempuh tes swab untuk memastikan dan melakukan isolasi mandiri.

Hasil tes swab mantan Direktur RSUD Prof Dr Soekandar, Mojokerto ini baru keluar Jumat (24/4/2020). Sujatmiko dinyatakan positif Covid-19. Namun, saat itu tidak mengalami gejala terinfeksi virus corona jenis baru.

Mudik dari Zona Merah, Pria Madiun Ini Inisiatif Minta Dikarantina

Lantas melakukan tes swab kedua pada hari yang sama. Hasilnya baru keluar Selasa, dia dinyatakan negatif Corona. Oleh sebab itu, dia mengklaim sembuh dari COVID-19.

"Hipotesa saya Januari saya kena (virus Corona). Karena kondisi fit saya cepat sembuh. Saat dinyatakan positif kemungkinan sudah terinfeksi kesekian kalinya. Makanya saya cepat sembuh," terangnya.

Harga Bahan Pokok Turun, Jatim Mengalami Deflasi 0,12 Persen

Belajar dari pengalamannya tersebut, dr Sujatmiko mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi imbauan pemerintah. Mulai dari pola hidup bersih dan sehat, selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Selalu menjaga jarak atau physical distancing.

"Maka masyarakat jangan takut, tapi jangan sampai kita menjadi pembawa virus. Mari memakai masker, jaga jarak, jangan malah berkerumun," tandasnya