Kisah inspiratif ini datang dari seorang penjual es puter. Meski dia buta huruf, namun produknya digandrungi anak-anak sekolah hingga para pejabat.
Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Nama lelaki ini adalah Sumiran. Orang-orang biasanya memanggilnya Pak Sumiran, sebuah nama yang lekat dengan legenda es puter ternama di Kota Madiun.
Ketika Madiunpos.com berkunjung ke rumahnya di Jl Bali No 10 Gang 3 Kecamatan Kartoharjo, pria 68 tahun ini sedang lesehan santai di lantai rumahnya. Sejumlah burung piaraannya tergantung di dalam sangkar di teras rumahnya.
“Kerjaan saya sekarang malah disuruh menjaga burung-burung ini. Soalnya, es puternya sudah dijaga karyawan dan keponakan,†kata Sumiran saat menyambut kedatangan Madiunpos.com, Sabtu (7/2/2015).
Ya, nama Pak Sumiran memang identik dengan es puter, salah satu minuman orang-orang desa. Namun jangan salah, karena cita rasa es puter buatan Pak Sumiran lain dari lainnya, banyak pembeli dari orang-orang kaya, anak-anak sekolah, hingga pejabat rela antre membeli es puternya.
Mereka yang rata-rata membawa mobil mewah dan mobil berpelat merah rela berhenti di dekat tenda Pak Sumiran di tepi Jalan Sumbawa, Kartoharjo, Kota Madiun, ketimbang di mal membeli es krim.
“Rasanya pokoknya mengena. Di lidah terasa khas, rasanya asli, bukan campuran bahan kimia,â€papar Yuwono, seorang pembeli yang mengaku sudah berlangganan sejak lama di es puter Pak Sumiran.
Setiap harinya, es puter Sumiran habis bisa mencapai empat box. Kalau pas musim panas, bahkan bisa mencapai enam hingga tujuh box. Kalau diambil rata-rata, sehari bisa mendapatkan uang Rp2 juta hanya dari jualan es puter.
“Kadang, kalau pas mereka ada acara pesta pernikahan atau menyambut tamu dari luar kota, pejabat-pejabat itu sukanya pesan es puter ke saya berbox-box. Mulai Pak Bupati, Pak Sekda, Pak Ketua DPRD, dan lain-lainnya,†ujarnya.
Masyarakat barangkali menyangka latar pendidikan Pak Sumiran adalah seorang sarjana atau setidaknya SMK jurusan tata boga. Padahal, lelaki yang telah sukses mendirikan usaha es puter itu sama sekali tidak tak pernah mencicipi bangku sekolah.
“SD saja saya enggak kenal. Orang tua saya miskin, saya enggak disekolahkan. Makanya, sampai sekarang saya enggak bisa baca,†ujarnya.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.