Kategori: News

KONSERVASI HEWAN : Sehari, 500 Ular Dibantai di Tulungagung

Konservasi hewan ular menjadi perhatian Tulungagung Exotic Animal (Team).

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Komunitas pencinta satwa di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengecam keras aktivitas perburuan dan perdagangan ular yang diperkirakan mencapai ratusan ekor setiap harinya di wilayah tersebut.

"Di Tulungagung ini kami mengetahui ada sedikitnya empat pengepul besar yang beroperasi. Kami tahu di mana lokasi dan cara kerja mereka," kata Ketua Dewan Pembina Tulungagung Exotic Animal (Team), Bayu Kriswantoro di Tulungagung, Rabu (11/11/2015).

Menurutnya, aktivitas perburuan ular di wilayah Tulungagung sudah sangat parah. Dalam sehari, kata dia, satu pengepul bisa menampung aneka jenis ular hasil buruan penduduk ataupun pemburu ular hingga berjumlah ratusan ekor.

Selain diambil dagingnya untuk dipasok sebagai bahan baku obat dan kafe atau warung kuliner ekstrem, mereka juga mengambil kulit ular untuk bahan baku sabuk, dompet dan aneka produk kerajinan tangan lainnya. "Bayangkan jika sehari volume bisa menyentuh 500 saja misalnya, berarti dalam sebulan ular yang dibantai bisa sampai belasan ribu ekor. Itu angka yang mengerikan," ujarnya.

Kendati ular bukan jenis satwa yang dilindungi, menurut Bayu perburuan masif oleh sindikat perdagangan ular tingkat lokal maupun lintasdaerah bisa memicu ketidakseimbangan ekologi, terutama yang berkaitan dengan mata rantai makanan.

"Kalau itu tidak disikapi, lambat-laun ular-ular ini bisa juga masuk kategori apendix [langka]. Ular priting yang biasa hidup di sawah, misalnya, jika terus diburu akan memicu perkembangbiakan hama tikus. Penyebabnya ya karena ular yang menjadi predator alaminya hilang atau banyak berkurang," ujarnya.

Oleh karenanya, lanjut Bayu, komunitas pecinta satwa yang tergabung dalam Tulungagung Exotic Animal (Team) mendesak pihak-pihak terkait, khususnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk proaktif melakukan penindakan.

"Jika perlu, beri hukuman untuk efek jera. Kafe atau rumah makan yang menyediakan menu makanan ekstrem harus ditindak. Jangan malah kami yang memang bergerak dibidang pelestarian satwa malah dikejar-kejar dan diawasi, karena yang kami lakukan justru bertujuan melakukan pelestarian dan perlindungan satwa dengan cara memelihara dan breeding [pembiakan]," ujarnya.

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

PT Pegadaian Raih Paritrana Award 2025, Bukti Nyata Komitmen Perlindungan Tenaga Kerja & Keberlanjutan Perusahaan

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menerima penghargaan bergengsi Paritrana Award… Read More

14 jam ago

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

7 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

1 minggu ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.