Kategori: News

KORUPSI DESA : Waduh, Uang Desa Saja Bisa Disunat

Korupsi desa kini mulai banyak kasus yang diungkap. Alokasi dana desa (ADD) salah satunya.

Madiunpos.com, SITUBONDO – Kantor Kejari Situbondo didatangi warga dan tokoh Desa/Kecamatan Jangkar. Mereka melaporkan dugaan penyelewengan dana yang terjadi di desanya.

Layaknya berdemo, warga juga membawa dan membentang-bentangkan poster di depan pintu Kejari. Poster itu bertuliskan: “Pak Kajari, Usut Tuntas Korupsi APBDes tahun 2013-2015','Tegakkan Supremasi Hukum Demi Desa Jangkar Bersih dari KKN”.

Sayang, keinginan warga menemui Kepala Kejari maupun Kasi Pidsus gagal tercapai. Sebab saat bersamaan para pejabat Kejaksaan konon sedang berada di luar kota. Alhasil, warga pun hanya menyerahkan laporannya kepada petugas jaga Kantor Kejari Situbondo.

"Laporan dan data-datanya kami serahkan ke petugas jaga. Kami harap kejaksaan segera melakukan tindak lanjut mengusut dugaan korupsi APBDes di desa kami," tandas Kholili Ikhsan, Sekretaris Tim Penyelamat Uang Rakyat Desa Jangkar, Selasa (16/6/2015).

Keterangan yang dihimpun menyebutkan, dugaan penyimpangan APBDes di Desa Jangkar konon terjadi sejak tahun 2013 hingga 2015. Sehingga menimbulkan kerugian pihak desa setidaknya hingga Rp 187,6 jutaan. Warga menuding penyelewengan dilakukan oleh Kades setempat berinisial ST, dengan beragam modus. Di antaranya, Timlak Desa selama ini terkesan hanya formalitas, karena semua kegiatan langsung ditangani Kades.

"Selain itu, sistem pelaksanaan kegiatan juga tertutup. Termasuk kepada Timlak sekalipun. Pembentukan Timlak juga tidak pernah menyertakan BPD, LPM, maupun tokoh masyarakat," timpal Hadari, Koordinator Tim Penyelamat Uang Rakyat Desa Jangkar.

Bahkan, sambung dia, selama ini laporan pertanggung-jawaban kegiatan juga banyak yang fiktif. Tak hanya itu. Tanda tangan pengesahan APBDes tahun anggaran 2014 dan 2015 juga diduga kuat terdapat pemalsuan.

"Makanya, kami menuntut kepada Kajari dan Kasi Pidsus untuk segera turun tangan melakukan pengusutan atas dugaan penyelewengan ini," pungkas salah satu pegiat anti korupsi di Situbondo, Junaidi Rofi.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

4 hari ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

1 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Wujud Komitmen Terhadap Standar Operasional Global

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More

2 minggu ago

Permintaan Emas Melonjak, Galeri 24 Pastikan Stok Emas Batangan Tersedia di Semua Outlet

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More

2 minggu ago

Bagi-bagi Rezeki! Pegadaian Umumkan 450 Pemenang Badai Emas 2025 Periode 1

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.