Kategori: News

Pelanggan Keluhkan Bengkaknya Tagihan Listrik, Kemendag Lakukan Investigasi

Madiunpos.com, JAKARTA -- Keluhan pelanggan PLN soal meningkatnya tagihan listrik selama pandemi Covid-19 didengar Kementerian Perdagangan (Kemendag). Melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN), Kemendag ikut menginvestigasi keluhan masyarakat ihwal tagihan listrik yang membengkak. Pengujian dilakukan langsung ke meteran listrik di rumah pelanggan PLN.

"Kami lagi hitung lah [potensi kerugian] karena akhir-akhir ini banyak konsumen mengeluhkan tagihannya membengkak atau apa, kami sedang teliti," kata Dirjen PKTN, Veri Anggrijono, Selasa (16/6/2020).

Sejauh ini, Veri baru mendengar membengkaknya tagihan listrik lantaran konsumsi pelanggan PLN yang juga meningkat. Di sisi lain, Veri juga menemukan 14 juta meteran listrik yang telah kedaluwarsa atau melewati masa tera ulang.

Tagihan Listrik Warga Tak Wajar, Ini Respons PLN

"Apakah itu [kenaikan tagihan listrik] disebabkan dari meter kWh yang akibat tidak ditera dan akurasinya tidak betul, atau misalnya dari hal-hal lain. Tetapi kami melihatnya dari sisi perlindungan konsumen saja ya di UU Perlindungan Konsumen," papar Veri, seperti dilansir infopublik.id.

Tera ulang pada meteran listrik sifatnya wajib sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.

Kemudian Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2018 tentang Tera Dan Tera Ulang Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya meteran listrik harus ditera setiap 10 tahun oleh petugas tera, agar tertib ukur sektor energi.

Balon Udara Nyangkut Kabel, Aliran Listrik 21.669 Pelanggan PLN di Ponorogo Padam

Veri menambahkan, pihaknya masih menantikan hasil uji laboratorium dari tim di lapangan yang melakukan pengecekan meteran listrik pelanggan PLN. Bila kerugian yang dirasakan konsumen terbukti, pihak PLN atau bahkan Kementerian BUMN perlu memberikan sikap.

"Kami sedang teliti, beberapa kWh meter ini kami sedang uji laboratorium, kalau hasil uji mengatakan bahwa kWh yang berputar itu melebihi dari normal ya ini dapat merugikan konsumen, kira-kira seperti itu," pungkasnya.

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

6 hari ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.