Kategori: News

PEMBUNUHAN SADIS JOMBANG : Malu Karena Kekasihnya Ternyata Laki-Laki, Remaja Ini Habisi Nyawa Pacarnya

Pembunuhan sadis Jombang akhirnya terkuak. Pelaku mengaku nekat menghabisi nyawa kekasihnya lantaran pacarnya itu rupanya berjenis kelamin lelaki.

Madiunpos.com, JOMBANG – Muhammad Rosyid,18, warga Tembelang, Jombang, nekat membunuh “kekasihnya” dengan cara sadis. Remaja putus sekolah itu menghujamkan pisau lipat ke punggung dan perut Afifudin Amirullah atau Afi, 17, hingga belasan kali. Afi, adalah siswa SMKN 1 Jombang yang ditemukan tewas malam hari di Jembatan Dusun Sumberwinong, Desa Banjardowo.

Inilah kronologi aksi sadis yang dipicu cinta salah sasaran itu.

Minggu (12/4/2015) malam, sekitar pukul 22.00 WIB, Afi pamit ke ibu angkatnya, Suparti, menemui temannya. Saat itu Afi mengendarai motor Honda BeAT warna hitam.

Kepergian korban saat itu untuk menjemput Rosyid di Desa Kedunglosari, Kecamatan Tembelang. "Tersangka dijemput korban, kemudian dibawa ke TKP," kata Kapolres Jombang AKBP Ahmad Yusep Gunawan kepada wartawan, Kamis (16/4/2015).

Pertemuan malam itu menjadi malam terakhir bagi “hubungan asmara” keduanya. Tersangka kecewa karena merasa tertipu dengan kecantikan korban. Kekasih yang dicintai selama ini ternyata seorang laki-laki.

Rasa malu lantaran diejek teman-temannya membuat tersangka semakin geram dengan korban. Tersangka jatuh cinta dengan korban lantaran mengira korban seorang gadis cantik bertubuh seksi. Bagaimana tidak, setiap bertemu dengan tersangka, korban selalu memakai jilbab dan memakai make up sehingga terlihat cantik dan seksi. Pertemuan itu dilakukan keduanya pada malam hari. Bahkan, korban memasang foto cantiknya di akun blackberry messenger (BBM) miliknya dengan nama Hafisiyah, nama yang identik dengan nama perempuan.

Puncaknya, Senin (13/4/2015) dini hari di Jembatan Dusun Sumberwinong, Desa Banjardowo, Rosyid menghabisi nyawa Afi. Dengan pisau lipat yang diakui tersangka milik korban, remaja putus sekolah itu pun menusuk punggung dan perut korban hingga belasan kali.

"Tersangka menusuk punggung korban dengan 11 tusukan, 4 tusukan di perut, dan 2 sayatan di leher," ungkap Yusep.

Usai menghabisi nyawa korban, lanjut Yusep, tersangka menggondol handphone dan motor korban. Sekitar pukul 02.00 WIB, tersangka mendatangi rumah temannya Wawan di Desa Kepatihan. Tersangka meminjam pakaian Wawan untuk menggantikan pakaiannya yang terkena darah korban. Selain itu, tersangka juga mencuci motor korban yang juga terkena cipratan darah.

"Kemudian tersangka melepas plat nomor dan bagian bawah motor korban," imbuhnya.

Dari pengakuan tersangka, ia berdalih mempertahankan diri lantaran terlebih dulu diserang korban dengan pisau lipat. Tersangka pun menyampaikan permintaan maafnya ke keluarga korban.

"Saya pertama diserang. Saya membela diri. Pisaunya punya Afi. Saya menyesal, saya minta maaf kepada keluarga korban," kata Rosyid.

Dirinya nekat menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati ditipu oleh korban. Dia mengira korban seorang gadis cantik tulen. Kenyataan pahit harus dia terima setelah teman-temannya menyatakan korban seorang laki-laki.

"Tahunya dibilangi teman-teman. Saya endak tahu karena selama ini dia pakai kerudung. Saya sakit hati karena tertipu," ungkapnya.

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 351 ayat (3) juncto pasal 338 KUHP (sebelumnya pasal 340 subsider pasal 338 KUHP) tentang penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan pembunuhan.

Pada Senin pagi, mayat Afi menggegerkan warga setempat. Untuk menghindari kecurigaan polisi, Selasa (14/4/2015), tersangka menitipkan motor korban di rumah Robi yang tak lain tetangga Wawan. Kepada Robi, tersangka berdalih motor tersebut milik temannya yang ditinggal pulang kampung. Namun, keberadaan motor korban tercium oleh polisi.

Pada Rabu (15/4/2015) sekitar pukul 19.30 WIB, polisi menyita motor korban dari rumah Robi. Kepada petugas, Robi mengaku motor tersebut titipan tersangka. Sekitar pukul 21.00 WIB, tersangka datang ke rumah Robi untuk mengambil motor tersebut. Tak mau kehilangan buruannya, polisi yang sudah mengintai pun meringkus tersangka di Desa Kepatihan.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

PT Pegadaian Raih Paritrana Award 2025, Bukti Nyata Komitmen Perlindungan Tenaga Kerja & Keberlanjutan Perusahaan

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menerima penghargaan bergengsi Paritrana Award… Read More

20 jam ago

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

1 minggu ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

1 minggu ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.