Kategori: News

PERLAMBATAN EKONOMI : Ekonomi Lesu, Jasa Arsitektur Jatim Tetap Berkembang

Perlambatan ekonomi tak mampu mengganggu usaha jasa arsitektur.

Madiunpos.com, SURABAYA — Meski kondisi ekonomi sedang lesu di sepanjang tahun ini, tetapi usaha jasa arsitektur di Jawa Timur diklaim tidak terpengaruh bahkan tetap berkembang.

Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur, Hari Sunarko mengungkapkan perkembangan tersebut didasarkan dari sisi desain dan permintaan investor yang mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Bahkan, lanjutnya, hampir setiap dua pekan sekali ada pengajuan desain bangunan dan IMB baik apartemen, hotel, dan perumahan di Surabaya.

"Kalau dari sisi permintaan desain, selalu ada terus. Namun kalau dari sisi penjualan propertinya, saya tidak tahu persis seperti apa di saat kondisi ekonominya begini," katanya sesuai Konferensi Pers pameran Mega Build East Indonesia, Kamis (5/11/2015).

Meski begitu, ungkap Hari, minat masyarakat terhadap hasil karya arsitektur lokal selama ini masih sangat kurang. Masyarakat cenderung membanggakan karya arsitektur asing terutama untuk proyek skala besar.

Untungnya, kondisi tersebut telah diatur dalam regulasi pemerintah, di mana setiap arsitek asing yang akan menggarap proyek di Indonesia wajib berpartner dengan arsitek lokal. "Yang mempengaruhi kompetisi dengan asing itu banyak, salah satunya adalah budaya luar negeri minded, yang dipilih adalah selalu merek asing, walaupun diproduksi di sini," ujarnya.

Dia menambahkan, akibat adanya budaya luar negeri minded, kebanyakan malah arsitek lokal memilih berkantor di negara lain seperti Singapura supaya jasanya dipakai oleh proyek-proyek di Indonesia. Ada juga, yang belanja konsep di luar negeri kemudian diproduksi di dalam negeri untuk menarik minat masyarakatnya.

Dia mengungkapkan, dari sekian proyek besar di Jatim, hanya 5% yang tergarap oleh anggota IAI karena proyek besar cenderung untuk menjual produknya. Namun, untuk proyek bangunan yang nilainya di bawah Rp100 miliar kebanyakan digarap sendiri oleh arsitek lokal.

Menurut Hari, pemberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) nantinya tidak akan menggoyahkan kompetisi arsitek lokal dengan asing mengingat arsitek merupakan pekerjaan profesional yang sebelum ada MEA sudah memiliki standar dan sertifikasi.

"Justru dengan adanya MEA nanti akan membaur dan kelihatan kompetisinya karena arsitek itu keprofesian, budaya masyarakat dan regulasi pemerintah, ketiganya ini harus jalan bareng," imbuhnya.

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

4 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

5 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.