Kategori: News

Pesanan Membludak, Omzet Perajin Karangan Bunga di Madiun Capai Rp400 Juta/Bulan

Madiunpos.com, MADIUN -- Masa pandemi Covid-19 membuat berbagai usaha lesu dan terpuruk. Namun, kondisi itu tidak terjadi pada usaha pembuatan karangan bunga duka cita.

Seperti pembuat karangan bunga di Jl. Jawa Kota Madiun justru mencatatkan penjualan tertingginya pada masa  pandemi ini. Omzetnya pun mengalami peningkatan hingga Rp400 juta per bulan.

Pantauan Madiunpos.com di lokasi usaha karangan bunga di Jl. Jawa, Jumat (30/7/2021), para pekerja sedang menata karangan bunga pesanan konsumen. Tumpukan bunga terlihat di rumah produksi tersebut.

Pemilik usaha karangan bunga di Jl. Jawa, Sapto Sugiharto, 51, mengatakan pemesanan karangan duka cita naik drastis dalam sebulan terakhir. Bahkan sehari bisa mencapai 50 karangan bunga. Sebelumnya, pesanan karangan bunga duka cita antara 15 hingga 17 saja.

Harga Gabah Rendah, Petani Madiun Menjerit

"Saat awal pandemi memang naik pesanannya. Tapi sebulan terakhir saat PPKM Darurat, yang pesan karangan bunga duka cita semakin banyak. Sehari bisa 30 hingga 50 karangan bunga duka cita," kata dia.

Pekerja sedang menata pesanan karangan bunga di rumah produksi karangan bunga, Jl. Jawa, Kota Madiun, Jumat (30/7/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Sapto menuturkan pihaknya sampai menolak pesanan karena jumlah pesanan sudah melebihi kapasitas. Bahkan dirinya juga menambah dua orang karyawan untuk melayani permintaan yang semakin banyak.

"Saat ini sudah menambah dua karyawan. Sebelumnya ada sembilan karyawan. Jadi sekarang ada sebelas karyawan," ujar pria yang sudah membangun usaha ini sejak 1991.

Pemesan karangan bunga duka cita ini sebagian besar dari instansi pemerintah maupun swasta. Karangan bunga ini sebagian besar untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Bebas Reklame Rokok, Kota Madiun Diganjar KLA Nindya

"Karena saat diantar, biasanya rumah tujuan tutup. Kalau tutup biasanya pasien Covid-19. Kalau bukan Covid-19 rumahnya terbuka," ujar dia.

Harga satu karangan bunga di tempatnya, lanjut Sapto, senilai Rp500.000 hingga Rp2,5 juta. Kebanyakan orang membeli yang seharga Rp500.000.

Meski permintaan karangan bunga meningkat tajam, dia memastikan stok bunga mencukupi. Setiap tiga hari sekali, dia mengambil bunga dari Ambarawa, Jawa Tengah, sebanyak satu pikap.

"Kalau biasanya satu pikap itu sebanyak 300 ikat bunga. Tapi, untuk sekarang satu pikap bisa sampai 600 ikat bunga," ujarnya.

Meski permintaan tinggi selama masa pandemi, dia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga kehidupan bisa kembali normal seperti sedia kala.

Abdul Jalil

Dipublikasikan oleh
Abdul Jalil

Berita Terkini

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

5 hari ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

1 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Wujud Komitmen Terhadap Standar Operasional Global

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More

2 minggu ago

Permintaan Emas Melonjak, Galeri 24 Pastikan Stok Emas Batangan Tersedia di Semua Outlet

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More

2 minggu ago

Bagi-bagi Rezeki! Pegadaian Umumkan 450 Pemenang Badai Emas 2025 Periode 1

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.