Kategori: News

Petani Ponorogo Kesulitan Dapat Pupuk Subsidi, Ini Saran Dinas Pertanian

Madiunpos.com, PONOROGO -- Petani di Kabupaten Ponorogo diminta bergabung dengan kelompok tani yang berada di sekitarnya. Hal ini supaya para petani tidak kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah.

Selama ini seringkali muncul keluhan dari petani mengenai kekurangan pupuk bersubsidi. Terutama pada akhir tahun atau masuk masa tanam di musim hujan pertama.

Kepala Dinas Pertanian Ponorogo, Harmanto, mengatakan kelangkaan pupuk sebenarnya tidak dialami oleh petani yang telah tergabung dalam kelompok tani. Pengusulan pupuk ke pemerintah pusat selalu didasari oleh permintaab dari para petani.

Usulan dari petani ini dinamakan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Dasar penghitungannya yaitu dari para anggota kelompok tani yang tersebar di seluruh Ponorogo.

"Kalau petani yang tidak masuk ke kelompok tani tidak bisa mendapatkan pupuk karena tudak masuk dalam usulan yang jadi RDKK. Mereka yang tidak masuk kelompok ini yang sering teriak-teriak pupuk hilang," jelas dia dalam siaran pers yang dikutip Madiunpos.com, Minggu (30/12/2018).

Harmanto memperkirakan jumlah petani yang belum masuk kelompok tani di Ponorogo mencapai lima ribu orang. Petani yang belum masuk karena beberapa hal seperti petani tersebut sulit diajak bergaul maupun ada masalah dengan lingkungannya.

Sesuai pendataan, di Ponorogo ada sebanyak 1.700-an kelompok tani dengan anggota ratusan ribu petani. Sehingga lebih banyak petani yang mendapatkan pupuk bersubsidi dari pada yang tidak.

"Kios maupun distributor tidak berani memberikan pupuk sebab tidak ada dalam catatan petank yang punya jatah pupuk," jelas dia.

Lebih lanjut, Harmanto mengaku kerap mengimbau agar pengurus kelompok tani bisa merangkul petani yang belum masuk ke kelimpok tani sehingga bisa menjadi anggota. Jika semua petani masuk dalam kelompok tani tentu jumlah usulan RDKK akan meningkat.

Pada dua hingga tiga tahun terakhir jumlah pupuk yang diususun dalam RDKK Ponorogo mencapai sekitar 70.000 ton yang terdiri dari jenis urea, ZA, SP36, dan NPK atau phonska. 

Septina Arifiani

Dipublikasikan oleh
Septina Arifiani

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

3 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

4 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

1 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.